TASIKMALAYA – Ketua Dewan Pembina Aksi Cepat Tanggap (ACT) menyatakan, ternak memiliki nilai strategis bagi kehidupan masyarakat Indonesia.
Dikatakan dari sisi sosial, tradisi kultural, acara keagamaan, dan ekonomi, ternak memegang peranan penting. Secara kultural, pemeliharaan ternak masih dianggap sebagai kegiatan sampingan dan hasilnya pun hanya dianggap sebagai tambahan atau tabungan pada saat ada keperluan yang besar.
Dengan edukasi pengelolaan ternak yang lebih profesional, ternak memiliki peranan penting bagi pemberdayaan ekonomi masyarakat dan pemenuhan kebutuhan pangan.
“Program LTW bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan peternak melalui sistem agrobisnis peternakan berbasis wakaf menuju kedaulatan pangan nasional,” ungkapnya.
Program Lumbung Ternak Wakaf menggunakan model filantropi baru melalui wakaf sebagai investasi produktif yang hasilnya terus berputar. Hasil pengelolaan aset wakaf digunakan untuk membangun dan mengembangkan kesejahteraan peternak agar lebih produktif dan mandiri.
Fokus penggunaan Lumbung Ternak Wakaf terdiri dari beberapa fungsi. Pertama, sebagai pusat pembibitan ternak domba yang akan menghasilkan bibit-bibit domba unggulan.
Kedua, sebagai pusat penggemukan domba yang akan menghasilkan domba unggul siap potong. Ketiga, sebagai pusat edukasi wisata wakaf dan farm training yang memberikan gambaran menarik tentang konsep wakaf produktif dan juga edukasi terkait konsep Good Management Practice (GMP) bagi masyarakat untuk berkunjung mulai dari siswa, mahasiswa, peternak, pengusaha, donator, pewakif, Lembaga Pendidikan (PT), dan lain sebagainya. (Handi )