BEKASI – DPRD Kota Bekasi periode 2024-2029 memasuki masa reses perdana sejak 30 Oktober hingga 3 November 2024. Setiap anggota DPRD pun melakukan reses untuk menyerap aspirasi masyarakat di tiap daerah pemilihan (dapil) masing-masing.
Salah satunya adalah anggota DPRD Kota Bekasi, Adelia, ikut melaksanakan reses di Dapil Kelurahan Mustikajaya dan Sepanjang Jaya Rawalumbu untuk menyerap berbagai aspirasi dan masukan dari pemilihnya, pada Sabtu (2/11/2024).
Anggota Fraksi Golkar Solidaritas mengakui kegiatan reses perdana ini bukan sekadar kunjungan formal. Tapi Adelia, bisa merasakan pengalaman langsung sebagai wakil rakyat yang turun ke tengah masyarakat untuk menyapa dan menyerap aspirasi sekaligus mendengar langsung aduan masyarakat yang ada di daerah pemilihnya.
Adelia pun menyebutkan catatanya selama turun langsung ke masyarakat di beberapa titik Daerah Pemilihan dia, menerima aduan yang didominasi persoalan infrastruktur seperti saluran air yang masih sempit, kemudian persoalan pendidikan.
“Seperti masalah infrastruktur warga berharap bisa segera diperbaiki apalagi kita sudah masuk pancaroba banjir kan, jadi mereka khawatir masalah banjir,” ungkap Adelia, menggambarkan keprihatinannya.
Kemudian terkait pendidikan juga mendapat sorotan utama, terutama terkait sistem zonasi sekolah karena warga mengadukan jika sistem tersebut tidak efektif, bahkan kontraproduktif.
“Terkait pendidikan dan zonasi jadi fokus utama dari awal reses sampai ada yang minta tambahan sekolah juga,” jelas Adelia.
Dikatakan bahwa kekurangan sekolah negeri, terutama SMPN dan SMAN, menjadi masalah lain yang mendesak.
Menurut Adelia masih banyak warga yang belum memahami tugas dan fungsi DPRD serta cara menyalurkan aspirasi dengan tepat.
“Saya juga jadi banyak belajar. Mereka juga belum paham cara menyalurkan aspirasinya yang tepat,” paparnya.
Dalam kesempatan itu, Adelia tak hanya mendengarkan keluhan. Ia pun menawarkan solusi, menawarkan program pendidikan non-formal melalui media sosialnya, menekankan pentingnya skill di era digital.
“Saya memang sering setiap minggu menggelar pelatihan, baik pelatihan UMKM, membuat webinar, yang akhirnya kami bawa sampai sekarang,” ujarnya mengakui hal telah dilaksanakan sebelum dilantik.
Menurut dia, era saat ini masyarakat Kota Bekasi tidak bisa hanya mengandalkan ijazah, tetapi juga harus menguasai skill digital untuk membuka peluang kerja yang lebih luas.
“Kita harus mengikuti perkembangan zaman dan dunia kerja tentunya, sekarang skill kemampuan digital, dapat memberi kesempatan untuk bekerja dengan klien luar negeri tanpa harus pindah kesana, karena ada banyak platform digital yang bisa kita manfaatkan,” pungkasnya.
Adelia mengajak warga untuk beradaptasi dengan kemajuan teknologi dan berharap, semua pihak dapat bergandeng tangan untuk menyelesaikan permasalahan mendesak di Kota Bekasi.***