Aidit memanggil Sjam, Pono dan Bono (Walujo) untuk didengar laporannya. Seputar kesanggupan Mayor Agus Sigit (Brigif I Kodam V/Jaya), Kapten Art. Wahyudi, Kolonel Latief, Mayor Udara Sujono dan Letkol Untung sebagai pimpinan gerakan militer. Aidit mengingatkan kembali instruksi kepada Sjam tentang pembentukan suatu Dewan dan sasaran gerakan.
Tanggal 28-8-1965. Dilakukan rapat Politbiro PKI ke III. Bertempat di Kantor CC PKI Jalan Kramat Raya 81 Jakarta. Pesertanya: anggota Politbiro yang diperluas. Rapat membenarkan/menyetujui “gerakan militer untuk mendahului” Dewan Jendral dan pembentukan Dewan Revolusi, menyerahkan soal militer kepada Aidit, menyerahkan soal-soal politik umum dan pembagian kader daerah kepada Dewan Harian Politbiro CC PKI (Aidit, Lukman dan Njoto), menugaskan Njono, ketua CBD Jakarta Raya untuk menyiapkan 2000 tenaga cadangan tempur.
Tanggal 2-9-1965. Rapat gabungan pendahuluan. Bertempat dii rumah Latief. Pukul 20.00 WIB. Pesertanya Sjam, Letkol Untung, Kol. Latief, Mayor Udara Sujono dan Pono. Pertemuan pendahuluan antara Sjam dengan calon pimpinan gerakan militer (Kolonel Latief, Mayor Udara Sujono dan Letkol Untung). Konsep Dewan Revolusi yang telah disusun, diajukan dalam rapat.
Begitulah seterusnya rapat-rapat dan konsolidasi itu. Hingga hari H kudeta, tanggal 30 September 1965.
Berbagai literatur mencatat PKI melakukan 3 kali rapat Politbiro, lima kali rapat interen Biro Chusus Central (BCC). Dilakukan pula satu kali rapat gabungan pendahuluan dan sepuluh kali “rapat komando pembersihan” (rapat gabungan antara BCC dengan pimpinan gerakan militer).
Selain itu ada koordinasi intensif antara Aidit dan Sjam (laporan-laporan dan pembahasan hasil rapat internal BCC maupun rapat komando pembersihan). Pengiriman anggota CC (Comite Central) untuk mengarahkan operasi perebutan kekuasaan lokal, koordinasi dan instruksi Sjam kepada pengurus Biro Chusus Daerah (BCD), dan misi netralisasi satuan-satuan militer yang dianggap tidak memiliki komitmen untuk melaksanakan rencana PKI.
Time line rapat-rapat itu dikemukakan secara detail dalam buku “G30S-PKI: Soekarno-Soeharto Berenang di Antara Dua Karang”.
ARS (rohmanfth@gmail.com), penulis buku: “G30S-PKI: Soekarno-Soeharto Berenang di Antara Dua Karang”. Jaksel, 26-09-2024