Naif jika melihat para buzzer bergerak-bersikap menyerang Jokowi itu karena kesadaran akan pilihan politiknya.
BACA JUGA : Gibran bin Joko Widodo Lelaki Istimewa Sekaligus Spesial
Bukan pula karena telah berfungsinya otak, yang saat ini mereka gunakan pada hal kebaikan.
Tidak bisa pula disebut mereka telah mendapat hidayah, jika yang dilakukan semata karena kepentingan perut mereka.
Menyerang Jokowi entah sampai kapan akan dilakukan. Dan, tentu akan dibalas buzzer yang masih setia membela Jokowi. Akan saling serang membuka aib masing-masing.
Buzzer yang tadinya menyatu menghajar Anies Baswedan, menjadi terpecah oleh kepentingannya masing-masing.
Pertarungan buzzer pembela PDIP versus Jokowi, sepertinya akan sulit dihentikan. Pastilah tidak ada yang menang, dan mustahil para buzzer penyerang Jokowi itu kebal hukum, sebagaimana yang lalu.
BACA JUGA : Kuali Besar
Pertarungan para buzzer dengan kepentingan masing-masing, ini sulit diprediksi bisa terjadi. Seperti di sana ada “tangan” Tuhan bermain.
Maka pendukung Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar, yang tergabung dalam AMIN, salah satu kandidat yang ikut dalam kontestasi Pilpres 2024, cukup gelar tikar saja melihat adegan tak sepantasnya 2 kubu yang saling berseteru mengandalkan peran buzzer dalam mengulik kelemahan masing-masing.
Nikmati saja adegan demi adegan yang dipertontonkan itu, dan lebih nikmat jika sambil nyeruput kopi pahit mengebul. Duh nikmat…***