Scroll untuk baca artikel
Uncategorized

Aksi Tolak Omnibus Law di Lampung Berakhir Ricuh

×

Aksi Tolak Omnibus Law di Lampung Berakhir Ricuh

Sebarkan artikel ini

LAMPUNG – Aksi ribuan massa menolak omnibus law di depan DPRD Lampung berakhir ricuh lagi, Massa aksi berhasil menyandra satu anggota dewan di dalam kendaraan komando aksi Rabu (7/10) sore.

Massa menjelang sore makin liar dan melemparkan barang-barang ke arah gedung DPRD Lampung, hingga ada satu anggota DPRD yakni Ade Ibnu Utami terkena lemparan batu di bagian dada, kemudian satu polisi yang bertugas pingsan karena berdesak-desakan oleh massa aksi

GESER UNTUK BACA BERITA
GESER UNTUK BACA BERITA

Padahal sebelumnya aksi tersebut mulai mereda tapi tiba-tiba ada aksi lempar-lemparan botol, kaca, pot bunga dan batu, serta ada aksi bakar petasan, ban, lalu boneka berbentuk pocong.

BACA JUGA :  Alamaak.. Mobil Travel Nyemplung di Laut Saat Menuju Bakauheni

Kericuhan ini membuat aparat kepolisian mengerahkan lebih banyak lagi anggotanya untuk menembakan gas air mata, semprotan air yang deras dan memasang pagar betis lebih banyak.

“Bukannya kami tidak berani, tapi kami akan sandera anggota DPRD Lampung, Wahrul,” teriak salah satu massa aksi.

Setelah kericuhan itu, massa aksi tetap melanjutkan demo mereka di Lapangan Korpi.

peserta aksi mengalami luka dan harus di rawat

Belum diketahui keadaan anggota DPRD yang terkna lemparan di dada serta yang disandera di dalam mobil komando.

Diketahui Hampir enam jam ribuan mahasiswa dan pekerja melakukan aksi demontrasi yang tergabung dalam Aliansi Lampung Memanggil belum menemukan titik terang. Hingga akhirnya bentrokan dengan petugas keamanan pecah dalam aksi demonstrasi di depan Kantor DPRD Provinsi Lampung, Rabu, 7 Oktober 2020.

BACA JUGA :  Mahasiswa Beri Klarifikasi: Tidak ada Pelecehan Dilakukan Fauzan Sibron Terhadap Saya !

Aksi tersebut dilakukan untuk menuntut pemerintah mencabut UU Omnibus Law yang baru saja disahkan.

Polisi pun menangkap mahasiswa dan memukuli seorang mahasiswa tersebut. Terlihat juga satu mahasiswa yang terjebak di tengah keributan mengalami luka parah pada bagian kepala. TNI-Polri mulai menangkap yang di diduga sebagai provokator kerusuhan.

Anggota TNI-Polri dan Satppol PP yang berjaga di lokasi terus membubarkan massa dengan menyemburkan gas air mata dan water canon kearah kerumuman massa. Massa yang terlihat semakin memanas terus melakukan upaya perlawanan.

Mahasiswa, pelajar, organisasi pemuda, dan buruh menghujani aparat dengan batu untuk menjebol barikade Gedung DPRD Lampung. Mereka akhirnya berhasil mengepung gedung wakil rakyat itu.

BACA JUGA :  Demi Xpander, Mitsubishi Bakal Mengimpor Kembali Pajero Sport

Sampai saat ini kerusakan di gedung DPRD Lampung pagar, kaca hingga tembok dicoreti oleh massa demo.

Kericuhan terjadi karena tuntutan mereka tidak terpenuhi dan menginginkan 85 anggota DPRD Lampung untuk hadir menemui mereka karena massa sudah tidak percaya lagi dengan DPRD Lampung.(*)