LAMTIM – Tenaga Kerja Sukarela (TKS) Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sukadana, Lampung Timur, melakukan aksi mogok kerja. Pasalnya tiga bulan mereka belum menerima haknya.
Para TKS tersbebut mengaku tiga bulan belum menerima insentif maupun kenaikan insentif yang selama ini mereka harapkan.
Seorang TKS menyampaikan bahwa , di situasi pandemi Corona saat ini mereka mempertaruhkan nyawa bergelut dengan penyakit menular, disisi lain kondisi ketersediaan pangan keluarga tidak ada.
”Kami selalu dag dig dug pulang kerumah, bukan hanya karena bertaruh dengan penyakit menular, tapi kondisi soal stok makan dirumah juga. Kami sudah terlalu sering meminta hak kami, tapi tak kunjung di bayarkan” Ujar salah seorang TKS saat di lansir dari Kongkrit, Sabtu 16/05/2020.
Beberapa tuntutan yang disampaikan oleh TKS antara lain, agar hak mereka diberikan rutin setiap bulan, jaminan kesehatan/kematian, dimusim pandemi ini insentif mereka dinaikkan, jaminan vitamin untuk imunitas mereka dan tidak ada pemecatan dengan adanya aksi mogok hari ini.
”Kami melakukan ini dengan semangat keterpaksaan” Ungkapnya.
Para TKS melakukan aksi mogok kerja pada Jum’at pagi hingga pukul 15.00 wib sebagian kembali masuk.
Namun di ruangan Instalasi Gawat Darurat (IGD) menjelang magrib kondisi tetap kosong.
” Perwakilan kami menemui Kabag TU, Bapak Sugito untuk meminta kejelasan tentang Insentif yang sudah tiga bulan belum juga di bayar” kata TKS yang meminta namanya untuk tidak di tulis.
Para TKS mengaku takut dengan adanya ancaman yang melakukan aksi akan diberhentikan dari pekerjaanya.
Wakil Ketua DPRD Lampung Timur, Akmal Fathoni, menyesalkan terjadinya mogok kerja TKS di Rumah sakit umum Daerah (RSUD) Sukadana Lampung Timur.
” Ini sangat memalukan dan memilukan, ini gak boleh terjadi lagi dimasa yang akan datang. Apapun alasanya TKS dan para Dokter adalah Garda terdepan atas nasib Masyarakat yang Sakit di RSUD, sehingga menjadi satu kesatuan kebutuhan Wajib Pemerintah Daerah” ujarnya melalui pesan tertulisanya, Sabtu 16 Mei 2020.
Dikatakan, seharusnya mereka yang bekerja di garda terdepan itu diprioritaskan apalagi dimusim pandemi seperti saat ini.
” Sekali lagi saya meminta kepada Eksekutif bisa membedakan mana kebutuhan Wajib yg harus didahulukan, atau memang sudah tidak bisa lagi membedakanya? … Atau Pemda Lampung Timur sudah tidak punya duit beneran atau gimana? ” ungkapnya.
Menurut Akmal, DPRD Lampung Timur melalui komisi IV juga telah mengagendakan untuk melakukan Sidak atau memanggil para pihak terkait hal tersebut pada Senin, (18/5).
Direktur RSUD Sukadana, Dr. Wayan Widiana saat dikonfirmasi melalui pesan Whasapp membenarkan aksi mogok kerja yang dilakukan oleh Pegawai TKS,
” Iya bener, teman teman TKS nuntut di bayar gaji bulanan, jaga malam, dan jasa medis”
Dikatakan oleh Dr. Wayan, siang hari itu juga perwakilan dari TKS diberi penjelasan kronologis pengajuan SPD gaji dan jaga malam nya,
” Management berupaya dari awal bulan April sudah mengajukan SPDnya ke pemda untuk gaji 2 bulan, Karna Pemda lagi penataan keuangan daerah makanya masih ke pending pencairannya, dan setelah beberapa kali Konsul ke Pemda akhirnya Kemaren sore bisa pembayaran gaji dan jaga malam nya” Jelasnya
Setelah gaji dan insentif dibayarkan, akhirnya Pegawai TKS yang piket sore sudah kembali beraktifitas seperti biasa. (*)