Rudi Indrawan, tim kesehatan FKMPB mengatakan bahwa Febri Jakaria berasal dari keluarga tidak mampu. Untuk memenuhi kebutuhannya dengan kaki yang mulai membusuk Febri masih tetap mengamen. Ibunya hanya seorang buruh tani lepas, dengan penghasilan tak pasti.
Dari penuturan keluarga Febri, lanjut Rudi, berbagai cara telah dilakukan agar pen di kanan Febri bisa diangkat. Tapi tidak dilakukan penanganan pengangkatan melalui operasi. Selama 4 tahun pen itu terbiarkan.
“Sesuai aturan pen di kanan itu harusnya diangkat melalui operasi setelah tiga tahun. Tapi ini sudah 7 tahun lebih dari pertama pemasangan saat kecelakaan baru bisa dioperasi setelah masuk ke RSUD Kabupaten Bekasi.
Sementara itu Ketua Umum FKMPB Eko Setiawan, menambahkan bahwa kehadiran tim kesehatan FKMPB bentuk kerja nyata. Semua yang dilakukan untuk membantu warga Bekasi yang tidak mampu.
“Kami hanya mengkomunikasikan saja, melalui Kaban Kesbang Pol Kabupaten Bekasi, dr. Lila Wadir RSUD dan Wakil Ketua DPRD Kabupaten Bekasi. Ini semua atas inisiatif ketiganya FKMPB hanya menjalankan amanah sosial,”tegasnya.(*)












