Scroll untuk baca artikel
Head LineLampungPendidikan

Anggaran Puluhan Juta, Gedung SDN 1 Sudimoro Malah Terabaikan, Misteri Dana BOS yang Menguap?

×

Anggaran Puluhan Juta, Gedung SDN 1 Sudimoro Malah Terabaikan, Misteri Dana BOS yang Menguap?

Sebarkan artikel ini
foto kolase kondisi plafon dan dinding SDN Sudimoro Tanggamus - foto Ruslan
foto kolase kondisi plafon dan dinding SDN Sudimoro Tanggamus - foto Ruslan

TANGGAMUS — Di balik anggaran pemeliharaan yang mencapai puluhan juta rupiah setiap tahunnya, keadaan SD Negeri 1 Sudimoro justru jauh dari kata layak. Dari dinding yang mengelupas, plafon yang jebol, hingga kaca jendela pecah berhari-hari tanpa perbaikan, sekolah ini menghadirkan sebuah ironi pahit tentang janji dan realita.

Selama tiga tahun terakhir, data penggunaan dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) mencatat angka fantastis, yakni sekitar Rp46,4 juta dialokasikan khusus untuk pemeliharaan sarana dan prasarana sekolah. Tahun 2022 saja, dana yang dihabiskan mencapai hampir Rp25 juta.

GESER UNTUK BACA BERITA
GESER UNTUK BACA BERITA

Namun, hasilnya tidak terlihat.Seorang warga sekitar yang enggan disebutkan namanya mengungkapkan kekesalannya.

BACA JUGA :  Teknis Penyaluran BPNT di Karangrejo Harus Dievaluasi

“Sekolah ini seolah tidak pernah disentuh perawatan. Padahal setiap tahun dananya besar!” ujarnya penuh curiga, menuding bahwa dana tersebut hanya sebatas catatan di atas kertas.

Plafon Jebol dan Kerusakan yang TerabaikanKondisi ruang kelas 4 dan 5 adalah gambaran paling jelas dari kerusakan yang dibiarkan berlarut-larut.

Plafon yang jebol sudah menjadi masalah sejak renovasi terakhir pada akhir 2022, namun malah kembali rusak parah di awal tahun 2025.

Kepala sekolah, Sukardi, membenarkan kerusakan ini dan mengatakan bahwa upaya perbaikan sudah dilakukan dengan menghubungi pemborong dan Dinas Pendidikan.

Sayangnya, respons dari bagian sarpras Dinas Pendidikan terkesan lambat dan tidak memberikan solusi nyata.

“Sudah lama tidak ada tindakan, mereka hanya menyuruh menunggu rehab ringan,” ungkap Sukardi.

BACA JUGA :  Menkeu Ungkap Modus Korupsi Dana BOS

Transparansi yang Hilang, Dugaan Penyelewengan Mencuat

Yang lebih mengkhawatirkan, masyarakat dan komite sekolah mengeluhkan minimnya transparansi pengelolaan dana BOS.

Tidak ada papan informasi publik, tidak ada laporan keuangan yang bisa diakses secara terbuka, dan proses pelaporan pertanggungjawaban (SPJ) pun tampak menjadi rahasia.

Seorang warga menduga keras bahwa dana yang seharusnya digunakan untuk perbaikan itu malah menguap entah ke mana.

“Jangan-jangan dananya masuk ke rekening pribadi. SPJ-nya mungkin hanya formalitas,” katanya.

Harapan dan Tuntutan MasyarakatWarga sekitar kini menuntut agar Inspektorat dan aparat penegak hukum segera melakukan audit menyeluruh atas penggunaan dana BOS di SDN 1 Sudimoro.

Mereka berharap ada tindakan tegas untuk mengungkap siapa di balik kegagalan ini dan memastikan dana pendidikan benar-benar sampai kepada siswa dan guru yang membutuhkan.

BACA JUGA :  Nama Wakil Bupati Tanggamus Masuk dalam Daftar Barang Bukti Suap Mantan Rektor Unila

Kondisi memprihatinkan ini bukan hanya soal gedung yang rusak, melainkan sebuah cermin dari lemahnya pengawasan dan tata kelola anggaran pendidikan.

Padahal, fasilitas sekolah yang memadai adalah hak dasar setiap anak untuk mendapatkan pendidikan layak.***