Pertanian

Anggota Gapoktan Srikaton Jual Sapi Bantuan

×

Anggota Gapoktan Srikaton Jual Sapi Bantuan

Sebarkan artikel ini

TANGGAMUS – Salah seorang pengurus kelompok tani harapan maju satu Pekon Srikaton Kecamatan Semaka Kabupaten Tanggamus diduga jual sapi bantuan untuk kepentingan pribadi.

Menurut anggota kelompok tani harapan maju satu Basiroh salah satu pemelihara sapi bantuan tersebut mengatakan bahwa kelompok Tani Pekon Srikaton dapat bantuan 10 ekor sapi 4 tahun silam.

GESER UNTUK BACA BERITA
GESER UNTUK BACA BERITA

“Kelompok tani kami dapat bantuan 10 ekor sapi, ketua gapoktannya pak Wikan dan penasehatnya pak Sigit, kebetulan saya anggota kelompok tani harapan maju satu, saya ikut merawat sapi itu 5 ekor dan yang 5 nya dirawat pak sabar, tapi saya hanya 2 tahun merawat sapi itu, terus saya serahkan kembali ke pak Wikan dan pak Sigit, lalu di rawat oleh pak Sabar, jadi utuh 10 ekor sapi itu semuanya dirawat pak Sabar” Katanya saat diwawancarai dirumahnya. Senin (2/12/19)

BACA JUGA :  Warga Karang Jawa Mulai Patok Lahan ex TDA di Lampung Tengah

Mirisnya sapi bantuan tersebut di jual oleh salah satu pengurus kelompok tani Harapan Maju Satu tanpa persetujuan anggota kelompok tani yang lain.

“Tapi sekarang sapi itu dikabarkan udah gak ada lagi, kabarnya sudah dijual oleh sabar,  gakdan memang ga dijual semua, sebelumnya ada yang mati 2 ekor dan 1 ekor hilang, lalu sisanya kabarnya udah di jual semua, itupun saya tau dari tetangga yang lain, sampai saat ini juga belum ada koordinasi dengan saya padahal saya pernah merawat 2 tahun gak dapat apa-apa. untuk lebih jelasnya tanya dengan pak Wikan”

Di hari yang sama, Ketua Gapoktan Wikan menyampaikan bahwa jika memang sapi tersebut telah terjual, asal ada pertanggung jawabannya terhadap pemerintah maka tidak ada masalah.

BACA JUGA :  Ratusan Hektar Padi Diserang Hama Wereng di Tanggamus

“Kalau memang sapi itu sudah terjual kalau ada pertanggung jawabannya ke Pemerintah ya gak apa-apa, pokoknya gini aja bapak temui UPT pak Senen, mungkin kalau mau tanya lagi, tanya dengan pak Sabar dan pak Sadat, mungkin mereka berdua bisa menjelaskan dengan mendetil karena mereka yang mengelola sapi itu, pak Sadat ketua kelompok tani harapan maju 1 dan pak Sabar yang mengelola sapi bantuan itu sekarang” Ungkapnya

Wikan menjelaskan, bantuan sapi tersebut dari kementrian pertanian pada tahun 2013 silam, namun hal itu Wikan tidak mengetahui kelanjutan secara jelas.

Terpisah, Sabar selaku pemelihara sapi bantuan tersebut mengatakan bahwa dari 10 ekor sapi tinggal 5 ekor karena ada yang mati dan hilang di curi, selebihnya di jual senilai Rp 35 juta.

BACA JUGA :  Nilai Tukar Petani di Lampung, Pada Mei Lalu Nyungsep

“Bantuan sapi itu kan 10, yang 3 mati dan yang 2 hilang, sisanya saya jual pada bulan puasa kemaren dapat duitnya 35 juta dan di oper alihkan ke sawah, sistim gadai, dan yang garap sawahnya saya sendiri, sementara saya yang udah ngurus sapi itu 4 tahun gak dapat apa apa masa mau di kasihkan ke kelompok yang garapnya sawahnya” Pungkasnya

Penjualan sapi tersebut di ketahui oleh ketua Gapoktan dan ketua kelompok tani harapan maju satu, sementara kelompok tani yang lain tidak mengetahui.

“Yang tau sapi itu saya jual kemarin mas Wikan, dan Sadat, itu hasil rembukan kami, intinya kalau saya nuntut upah melihara sapi itu selama 4 tahun, hasil penjualan sapi itu habis buat upahnya aja” Bebernya. (SMN)