Politik

Anies Disebut Gandeng Cak Imin, Demokrat: Bentuk Pengkhianatan Terhadap Semangat Perubahan

×

Anies Disebut Gandeng Cak Imin, Demokrat: Bentuk Pengkhianatan Terhadap Semangat Perubahan

Sebarkan artikel ini
Anies Baswedan
Anies Baswedan

WAWAINEWS.ID – Sekretaris Jenderal Partai Demokrat Teuku Riefky Harsya menyampaikan perkembangan situasi terkini sesuatu yang tidak terduga dan sulit dipercaya terjadi bahwa Anies Baswedan akan digandengkan dengan Muhaimin Iskandar atau Cak Imin.

Namunu demikian jika benar informasi tersebut, NasDem-PKB berkoalisi maka secara threshold mencukupi.

GESER UNTUK BACA BERITA
GESER UNTUK BACA BERITA

Informasi Anies digandengkan dengan Cak Imin tersebut jelas Riefky disampaikan langsung oleh Sudirman Said, dalam hal ini, mewakili Capres Anies Baswedan, dengan mengatakan bahwa Anies telah menyetujui kerja sama politik Partai Nasdem dan PKB, untuk mengusung pasangan Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar.

“Persetujuan ini dilakukan secara sepihak atas inisiatif Ketum Nasdem, Surya Paloh,”tegas Riefky juga sebagai anggota Tim 8 Koalisi Perubahan melalui siaran pers Partai Demokrat pada 31 Agustus 2023.

BACA JUGA :  Zaiful Bokhari Dipecat Dari Pengurusan Partai Demokrat

Dikatakan bahwa informasi itu pun telah konfirmasi langsung kepada Anies Baswedan. Ia mengonfirmasi bahwa berita tersebut adalah benar. Demokrat “dipaksa” menerima keputusan itu (fait accompli).

BACA JUGA : Setelah Surya paloh, Jokowi ingin ketemu Anies?

Menurutnya langkah selanjutnya setelah mendapat kebenaran informasi itu, maka Partai Demokrat akan melakukan rapat Majelis Tinggi Partai untuk mengambil keputusan selanjutnya.

Hal itu Sesuai dengan AD/ART Partai Demokrat tahun 2020, kewenangan penentuan koalisi dan Capres/Cawapres ditentukan oleh Majelis Tinggi Partai.

Dalam siaran pers resminya itu Riefky mengungkapkan bahwa pada pertemuan Capres Anies bersama Tim 8 dengan SBY, Capres Anies menyampaikan bahwa deklarasi akan dilakukan pada awal September 2023.

BACA JUGA : Yenny Wahid Sebut AHY Paling Cocok Jadi Cawapres Anies

Pada pertemuan itu pun jelasnya, Capres Anies dan Tim 8 berpendapat bahwa tidak ada alasan lagi untuk menunda waktu deklarasi. Karena waktunya sudah semakin mendesak dan sesuai mandat yang dimiliki, Capres Anies sudah menentukan Cawapresnya.

BACA JUGA :  Sinyal PKS Dukung Anies Baswedan di Pilpres 2024, Mengemuka

“Bahkan, Capres Anies menuliskan keputusannya itu dalam bentuk surat tulisan tangan yang ditandatangani, kepada Ketum AHY pada tanggal 25 Agustus 2023 (enam hari yang lalu),”tegas dia.

Inti dari surat tersebut ialah untuk meminta secara resmi agar Ketum AHY bersedia untuk menjadi Cawapresnya.

Namun demikian, sesuatu yang tidak terduga dan sulit dipercaya terjadi. Di tengah proses finalisasi kerja Parpol koalisi bersama Capres Anies dan persiapan deklarasi, tiba-tiba terjadi perubahan fundamental dan mengejutkan.

BACA JUGA : Adem, Bacapres Anies dan Ganjar Foto Bersama di Jamuan Raja di Mina

Pada Selasa malam, 29 Agustus 2023, di Nasdem Tower, secara sepihak Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh tiba-tiba menetapkan Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar sebagai Cawapres Anies, tanpa sepengetahuan Partai Demokrat dan PKS.

BACA JUGA :  Sandera Kasus Hukum dan Kemenangan Rakyat

Malam itu juga, Capres Anies dipanggil oleh Surya Paloh untuk menerima keputusan itu.
Sehari kemudian, 30 Agustus 2023, Capres Anies dalam urusan yang sangat penting ini, tidak menyampaikan secara langsung kepada pimpinan tertinggi PKS dan Partai Demokrat, melainkan terlebih dahulu mengutus Sudirman Said untuk menyampaikannya.

BACA JUGA : Lima Alasan Anak Muda Mengidolakan Anies; yang Ketiga Sungguh Membagongkan

Demikian fakta kronologis ini disampaikan. Rentetan peristiwa yang terjadi merupakan bentuk pengkhianatan terhadap semangat perubahan; pengkhianatan terhadap Piagam Koalisi yang telah disepakati oleh ketiga Parpol; juga pengkhianatan terhadap apa yang telah disampaikan sendiri oleh Capres Anies Baswedan, yang telah diberikan mandat untuk memimpin Koalisi Perubahan.***