PALU – Calon penumpang di Bandara Udara Mutiara Sis Al-jufri Palu, Sulawesi Tengah, tampak mencak-mencak pada Minggu (7/10/2021).
Pasalnya, syarat terbang di Bandara tersebut, tak cukup hanya menunjukkan bukti layak terbang melalui aplikasi PeduliLindungi.
Calon penumpang di Bandara Sis Al-Jufri, Kota Palu, Sulteng, harus mengisi lagi syarat layak terbang atau validasi melalui komputer di depan pintu masuk Bandara setempat.
Ironisnya lagi, petugas tidak tersedia. Hal tersebut membuat penumpang marah, karena tak sabar mengantri. Sebagian dari penumpang pun tak bisa mengisi data secara mandiri melalui komputer. Hal tersebut membuat kondisi bandar bertumpuk tanpa menjaga jarak.
“Kami menunjukkan bukti telah divaksin dan PCR melalui aplikasi PeduliLindungi, tapi pihak petugas mengatakan tidak berlaku. Tapi di depan mengantri, untuk isi data di komputer yang hanya ada sekira dua unit,”ujar Bernard, penumpang tujuan Jakarta.
Dikatakan di satu sisi larangan agar tidak berkerumun terus digaungkan pihak Bandara. Tapi di Bandar Sis Al Jufri, Kota Palu, terjadi penumpukan akibat tak berlakunya Aplikasi PeduliLindungi oleh petugas bandar setempat.
“Kami harus mengisi data di Komputer, mengantri, lalu sebagai bukti kami harus foto pakai Handpon. Tunjukkan ke petugas, bagaimana jika penumpang dari Kampung tak Memiliki hape android atau batere handponnya habis,”ujarnya memprotes aturan di Bandar Sis Al-Jufri Kota Palu.
Salah seorang petugas dikonfirmasi mengakui bahwa aplikasi PeduliLindungi tidak berlaku. KKP bandara jelasnya mengharuskan mengisi data di komputer yang disediakan di depan pintu masuk bandar sebagai syarat untuk bepergian dengan pesawat.
“Kami hanya menjalankan perintah semua penumpang meski sudah terdaftar di dalam aplikasi PeduliLindungi tetap harus mengisi data melalui komputer yang disediakan. Kami hanya menjalankan perintah,”Tukasnya.