WAWAINEWS – Ketua Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Asosiasi Pedagang Pasar Seluruh Indonesia Jawa Barat, Nandang Sudrajat menyoroti pelaksanaan revitalisasi Pasar Kranji Baru di Bekasi Barat, Kota Bekasi dengan meminta pemerintah setempat mengambil langkah tegas.
“Pemerintah harus tegas ke pengembang selaku pihak kedua yang ditunjuk untuk melakukan revitalisasi, tanya ke pengembangnya punya uang ga,”tegas Nandang kepada KBE saat ditemui di Pasar FamilyMart Medan Satria, Rabu (21/12/2022).
BACA JUGA: Tiga Pasar di Bekasi Tunggak Kewajiban PAD, Jumlahnya Rp10,8 Miliar
Dia pun mengaku kaget saat mengetahui bahwa uang pedagang mencapai Rp22 miliar lebih ditarik pihak kedua. Tapi realisasi revitalisasi masih dibawah 5 persen atau nol.
Hal tersebut jelasnya kian memperjelas bahwa pihak kedua tidak memiliki modal dalam melakukan revitalisasi pasar Kranji Baru. Untuk itu pedagang harus mengambil langkah pragmatis agar tidak berlarut-larut.
Menurutnya Pemkot Bekasi terlalu baik kepada pengembang hingga membiarkan persoalan revitalisasi Pasar Kranji berlarut-larut tanpa ada tindakan tegas kepada pihak kedua.
BACA JUGA: Rapat Soal Revitalisasi Pasar Kranji antara Komisi I dan Disperindag, Tanpa Kesimpulan
“Apalagi sampai sekarang pihak Pemkot Bekasi baru berencana melakukan teguran ketiga kepada pengembang. Tindakan pemkot Bekasi terlalu terlambat, menurut saya Pemda harusnya langsung melaporkan, karena itu sudah keluar dari azas hukum perdata,”tegasnya dilansir dari karawangbekasi.disway.id.
Nandang, mengakui bahwa selama ini dalih pihak pengembang yang ditunjuk melakukan revitalisasi pasti banyak, namun demikian jelasnya terpenting bukti fisik. Sekarang jadi pertanyaan kepada pengembang sudah melakukan apa terkait revitalisasi pasar Kranji Baru dengan tarikan uang kepada pedagang hingga mencapai Rp22 miliar lebih.