Scroll untuk baca artikel
Internasional

Aturan Baru AS, Beberapa Harga Barang Ini Bakal Melambung, Apa Saja?

×

Aturan Baru AS, Beberapa Harga Barang Ini Bakal Melambung, Apa Saja?

Sebarkan artikel ini
Donald Trump (dok. REUTERS_Eduardo Munoz)

JAKARTA – Amerika Serikat (AS) resmi mengenakan tarif impor tinggi kepada tiga mitra dagang terbesar yakni China, Meksiko dan Kanada.

Hal tersebut disampaikan Presiden Amerika Serikat Donald Trump, dikatakan bahwa kebijakan ini diharapkan berlaku mulai Selasa, 4 Februari 2025.

GESER UNTUK BACA BERITA
GESER UNTUK BACA BERITA

Trump menandatangani perintah yang mengenakan tarif 25 persen atas impor dari Meksiko dan sebagian besar barang dari Kanada (ada pengecualian 10% untuk barang-barang terkait energi seperti minyak mentah).

Kemudian bea masuk tambahan sebesar 10% atas barang-barang dari China.

“Trump telah berjanji menerapkan tarif untuk tiga tujuan utama yakni untuk meningkatkan pendapatan, menyeimbangkan perdagangan dan membawa negara-negara pesaing ke meja perundingan,”tulis pemberitaan dikutip, Minggu (2/2/2025).

BACA JUGA :  Menteri Trenggono Bahas Penangkapan Terukur dengan ABK Indonesia di Vigo

Dikatakan bahwa para ekonom memperingatkan bahwa langkah ini akan berdampak negatif terhadap bisnis dan konsumen AS yang banyak di antaranya masih terhuyung-huyung akibat kenaikan tajam inflasi dalam beberapa tahun terakhir.

Kamar Dagang AS memperingatkan bahwa tarif impor yang tinggi tidak akan menyelesaikan masalah dan justru malah mengancam gangguan rantai pasok hingga kenaikan harga bagi masyarakat di AS.

Sekitar sepertiga impor AS berasal dari tiga negara yakni China, Meksiko dan Kanada yang menjadi target Trump.

Produk mereka termasuk di antara beberapa barang yang paling umum dan penting yang digunakan oleh orang AS, termasuk buah-buahan dan sayuran, daging, bensin, mobil, elektronik, mainan, pakaian, kayu, serta bir dan minuman beralkohol.

BACA JUGA :  Beri Jaminan Rp25 miliar, Ronaldinho Akan Jadi Tahanan Kota

“Konsumen akan menjadi lebih buruk. Ketika Anda berbicara tentang tarif, itu adalah perang ekonomi dan dalam perang, semua orang kalah,” kata Sung Won Sohn, Profesor Keuangan dan Ekonomi di Universitas Loyola Marymount dan Kepala Ekonom di SS Economics.***