KEPRI – Jelang Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak 2020, di wilayah Provinsi Kepulauan Riau, ayah dan anak secara resmi telah mendapatkan tiket utama dari DPP Golkar, Minggu (12/7/2020).
Rekomendasi partai berlambang pohon beringin resmi dikeluarkan kepada Ansar Ahmad- Marlin Agustina sebagai calon gubernur dan wakil gubernur Kepri.
Selanjutnya tiket Pilkada Golkar juga resmi diberikan untuk pasangan Apri Sujadi-Roby Kurniawan untuk Pilkada Bintan. Apri Sujadi adalah Bupati incumbent Kabupaten Bintan saat ini.
Nama Robby Kurniawan diketahui merupakan anak dari Ansar Ahmad mantan Bupati Bintan 2005-2015. Tak kalah menarik muncul nama baru Marlin Agustina. Wanita tersebut tak lain adalah isteri dari Muhammad Rudi saat ini sebagai Wali Kota Batam, juga Ketua DPW Nasdem Kepri. Ia juga Kepala BP Batam.

“Kasus di Kepri ini sangat menarik karena bakal calon yang akan maju Pilkada Kepri bukan hanya bapak-anak. Tapi suami isteri. Karena Rudi juga dikabarkan akan kembali sebagai Wali Kota Batam dalam Pilkada nanti,”ujar Robby Patria, pengamat politik mantan Ketua KPU Tanjungpinang, dihubungi Minggu (12/7/2020).
Menurut mahasiswa doktor di University Tun Hussein Onn Malaysia (UTHM) tersebut, fenomena Pilkada di Kepri menarik diperbincangkan karena kandidatnya dari trah dua keluarga yang memiliki kekuatan besar. Sehingga mereka mampu mengusung anak dan ayah serta suami istri di satu pilkada serentak di Kepulauan Riau.
“Saya kira ini diskursus menarik bagaimana partai menghadirkan calon pemimpin dengan serba keterbatasan kaderisasi partai. Atau ini bisa disebut politik aji mumpung bisa menjangkau dua pulau sekaligus ketika sekali mendayung,”dosen ini.
Dikatakan fenomena unik, ayah maju di pilkada gubernur dan anak ikut pilkada di posisi wakil Bupati Bintan. Lalu tak kalah hebatnya isteri wali kota maju wakil gubernur sedangkan suaminya akan kembali maju kembali sebagai wali kota Batam.
“Dan baru kejadian di Kepri model seperti ini. Apakah nanti menarik atau tidak kepada pemilih atau menjadi kekurangan yang dapat menjadi kampanye negatif buat calon tersebut. Tentunya pemilih Kepri dengan indeks pembangunan manusia (IPM) termasuk lima besar terbaik di Indonesia sudah cerdas menentukan siapa yang akan menjadi pemimpin mereka lima tahun yang akan datang,”ucapnya mengakhiri.(red)







