“Untuk optimalisasi kami sudah imbau ASN Jabar untuk menggunakan Kertajati dan ASN di Jateng yang di wilayah Brebes dan sekitarnya kami juga sudah mengimbau untuk menggunakan ini karena secara jarak lebih dekat,” ungkap Bey.
Ia optimistis aktivitas Bandara Kertajati akan lebih ramai dalam waktu yang tidak terlalu lama. Hal tersebut akan berdampak pada meningkatkanya geliat pariwisata, khususnya di kawasan Ciayumajakuning (Cirebon, Indramayu, Majalengka, dan Kuningan).
BACA JUGA: 20 Warga Jabar Terdeteksi Omcron di Bandara Luar Daerah
“Saya optimistis ke depan (pertumbuhan sektor pariwisata) akan meningkat karena salah satunya banyak destinasi wisata di daerah sini,” ucapnya.
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengapresiasi lewat kerja sama semua pihak kini Bandara Kertajati bisa beroperasi secara penuh dengan volume penerbangan relatif tinggi.
“Akhirnya secara resmi kita melakukan penerbangan di Kertajati dengan volume yang relatif baik untuk operasional bandara pertama kalinya, yaitu 20 take off – landing, ini volume yang banyak,” ujar Budi.
BACA JUGA: Aplikasi PeduliLindungi di Bandara Sis Al-Jufri Kota Palu, Tak Berlaku
Menurutnya, sudah seharusnya Jabar memiliki bandara besar seperti Kertajati mengingat populasi Jabar adalah terbesar se-Indonesia.
Apalagi Bandara Kertajati juga sudah bisa menjadi embarkasi dan debarkasi haji dan umrah. Jabar sendiri merupakan penyumbang kuota haji dan umrah terbanyak di Indonesia.
“Kertajati adalah bandara terbesar kedua setelah Soekarno Hatta, maka wajar Jabar yang sebelumnya belum ada bandara yang besar sekarang ada. Dan yang lebih hebat lagi lokasinya cukup sentral atau strategis, maka kita harapkan umrah dan haji terus berangkat dan datang ke sini,” kata Budi.
BACA JUGA: KPK Tangkap Menteri KKP di Bandara Terkait Ekspor Benur
Pasca operasional penuh Kertajati, Budi optimistis faktor pendukung lain seperti hotel, travel, dan pariwisata akan terus tumbuh.
Dirinya juga yakin besarnya populasi dan keindahan alam Jabar berpotensi meningkatnya aktivitas penerbangan Bandara Kertajati.
“Ke depannya saya melihat dari makro ke mikro bahwa Jabar ini satu tempat yang indah sehingga menjadi tujuan wisata. Populasinya juga besar sehingga potensi untuk keluar masuk itu tinggi,” pungkas Budi. (*)