“Hasil analisa saya, saat hujan deras, debit air sungai Wayliwok ini tinggi, sehingga saat air melintas di antara Pekon Sinar Saudara dan Pekon Soponyono jadi tersendat karena selain dangkal juga sempit, ditambah lagi debit air saluran drainase antara Pekon Sinar Saudara dan Pekon Wayliwok yang bermuara di sungai Wayliwok juga tinggi” jelasnya.
Adi berharap, Pemerintah Kabupaten Tanggamus mencari solusi untuk mengatasi hal tersebut, apabila tidak ditangani dengan cepat, maka cerita banjir di Pekon Wayliwok, Pekon Sinar Saudara dan sekitarnya sebagai bencana rutin ketika curah hujan tinggi. (*)