LAMPUNG TIMUR – Kondisi luapan Way Kandis yang memutuskan akses penyebrangan dua Dusun di Sinar Menanga, menuju Desa Induk Gunung Agung, Kecamatan Sekampung Udik, Lampung Timur, belum surut, Minggu 19 Januari 2025.
Bahkan pantauan di lokasi kondisi debet air makin meluas dan tinggi hingga mengkhawatirkan. Hal tersebut membuat warga Dusun Sinar Menanga 6 hari ini terisolir. Meski demikian stok kebutuhan pokok bagi warga dipastikan aman terkendali.
“Kondisi penyebrangan dari desa Induk GN Agung, menuju Dusun Menang lumpuh total kondisi debet air makin tinggi. Bantuan transportasi dari BPBD hari ini sudah tidak ada lagi, jadi sekarang aktivitas lumpuh total,”ungkap warga melaporkan kepada media ini.
Dikatakan perahu bantuan untuk penyebrangan stanby, hanya pada saat Bupati Lampung Timur terpilih Teh Ela mau meninjau lokasi kemarin. Sekarang lumpuh total terpaksa anak sekolah melakukan libur mandiri yang ada di Dusun Sinar Menanga dan Sumber Wangi, karena akses terputus tidak bisa menyebrang ke desa Induk.
Luapan air dari Way Kandis makin meluas dan arus cukup kuat. Sementara rakit bambu atau getek yang biasa digunakan dalam kondisi darurat sudah tidak mampu lagi menarik dengan arus kencang seperti sekarang sehingga berhenti antisipasi hal tak diinginkan.
“Jadi saat sekarang ini, kondisi air masih tinggi. Apalagi jika malam ini diguyur hujan dengan entitas tinggi maka debet akan meningkat. Jadi diimbau tetap waspada,”jelasnya.
Diketahui sebelumnya Bupati Lampung Timur terpilih hadir ke lokasi banjir Desa Gunung Agung, Sekampung Udik pada Sabtu 18 Januari 2025. Kesempatan itu ia mengumbar janji program waktu dekat akan membuat jembatan gantung untuk memudahkan akses warga dua dusun di Desa Gunung Agung untuk beraktivitas.
Di lokasi banjir saat ini terpasang banner tebar pesona bergambar wajah Kepala Desa Gunung Agung bersama Bhabin Kamtibmas. Imbauan berisikan waspada cuaca ekstrim dengan berisi 4 item penting kepada warga setempat dan terpasang di posko yang direndam luapan air.***
