“Kalau cuma nutup luka, ya sembuh sebentar. Kami ingin jalan yang sehat, bukan yang terus diobatin.”imbuhnya
Mereka juga meminta pemerintah turun langsung ke lapangan, bukan hanya melihat laporan dari balik meja. Sebab, bagi warga, setiap retakan di jalan berarti tambahan biaya kendaraan, waktu tempuh, dan rasa cemas setiap kali hujan turun.
Ruas Simpang Umbar–Putih Doh bukan sekadar jalur penghubung antarpekon. Jalan ini adalah urat nadi ekonomi bagi petani dan pedagang di wilayah barat Tanggamus.













