“Tahun 1999 dia mengumpulkan orang ke rumahnya dan mengatakan bahwa dia adalah wakil nabi. Namun orang-orang tidak percaya bahwa dia wakil nabi,” katanya.
BACA JUGA: Jalan Cor PISEW di Waway Karya Rp500 juta Diduga Gunakan Pasir Hasil Tambang Ilegal
Lanjut dia, pada 2016, pelaku memberanikan diri ke DPRD Provinsi Lampung untuk meminta pengakuan bahwa dia sebagai wakil nabi. Hingga akhirnya pelaku memberanikan berangkat ke Jakarta menuju MUI Pusat untuk meminta pengakuan bahwa dirinya sebagai wakil nabi.
“Dari sejarahnya intinya pelaku ini halusinasi,” katanya.
BACA JUGA: Kakon Way Nipah Ditetapkan Tersangka Penganiayaan Wartawan di Tanggamus
Sebelumnya, terjadi penembakan di Kantor Pusat MUI, Jakarta Pusat. Pelaku penembakan diketahui berinisial M berusia 60 tahun.
Penyidik kepolisian menemukan barang bukti berupa sepucuk pistol. Sedangkan pelaku penembakan dipastikan telah meninggal dunia.***