Scroll untuk baca artikel
SosialZona Bekasi

Baznas Kota Bekasi Edukasi dan Simulasi Bencana Lewat Program ‘BTB Goes to School’

×

Baznas Kota Bekasi Edukasi dan Simulasi Bencana Lewat Program ‘BTB Goes to School’

Sebarkan artikel ini
Baznas Tanggap Bencana, Foto: doc

KOTA BEKASIBadan Amil Zakat Nasional (Baznas) Kota Bekasi menggelar program BTB (Baznas Tanggap Bencana) Goes to School di pertengahan bulan Ramadan 2025.

Kepala Bidang Pendistribusian dan Pendayagunaan Baznas Kota Bekasi, Syamsul Badri Islami, mengatakan program ini berupa edukasi dan simulasi penanganan bencana, yang menyasar 10 sekolah, madrasah, dan pondok pesantren di Kota Bekasi.

GESER UNTUK BACA BERITA
GESER UNTUK BACA BERITA

“Kami mulai kegiatan sejak Senin kemarin dan ditargetkan selesai Kamis atau Jumat, karena setelah itu sekolah-sekolah sudah mulai libur,” kata Syamsul, Selasa (18/3/2025).

Ia menjelaskan, pemilihan sekolah berdasarkan permintaan dari pihak sekolah serta relasi yang sudah terjalin dengan Baznas Kota Bekasi. Namun, mengingat sekolah mendekati masa libur, Baznas memilih menjemput bola.

BACA JUGA :  Sungai Cileungsi Kembali Meluap, Ketinggian Air Capai 100 CM

Adapun materi yang diberikan meliputi edukasi kesiapsiagaan bencana banjir dan gempa bumi, disertai alat peraga agar siswa lebih tanggap dan tidak panik saat terjadi bencana.

“Kami mengajarkan siswa untuk menyiapkan tas khusus berisi dokumen penting, P3K, dan makanan darurat. Sedangkan untuk gempa, kami memberikan simulasi dan memasang alat peraga titik kumpul serta jalur evakuasi di sekolah-sekolah,” jelas Syamsul.

Dari sepuluh sekolah yang menjadi sasaran, kata Syamsul, komposisinya cukup merata antara SD, SMP, dan madrasah. Baznas Kota Bekasi juga mengikuti kriteria yang ditetapkan oleh Baznas RI, yakni sekolah yang berada di wilayah rawan bencana dan sekolah dengan 60 persen siswanya berasal dari keluarga dhuafa.

BACA JUGA :  Menteri PUPR Diminta Segera Tangani Kerusakan Jalan Penghubung di Kalsel

“Tujuan dari program ini adalah upaya mitigasi. Karena seberapa kaya pun orang, jika terkena bencana seperti banjir, pada akhirnya bisa menjadi dhuafa. Maka kami ingin masyarakat siap menghadapi bencana, bukan hanya bertindak setelah bencana terjadi,” ujarnya.

Selain edukasi dan simulasi, Syamsul menyebut pihaknya juga akan melakukan aksi cepat tanggap jika bencana benar-benar terjadi, seperti menyalurkan makanan siap saji, pakaian layak pakai, obat-obatan, hingga perlengkapan bayi di beberapa titik terdampak.

“Intinya, kami ingin meminimalisir dampak bencana dengan memberikan pemahaman kepada masyarakat, agar mereka tidak menjadi korban yang tidak siap,” tutup Syamsul.***