LAMTIM – Tekanan batin ditinggal isteri menjadi Tenaga Kerja Wanita (TKW) di Taiwan, jadi alasan ayah di Lampung Timur mencoba bunuh diri dan tega meracuni dua anaknya dengan racun serangga.
Peristiwa menghebohkan ini terjadi di Desa Hargomulyo, Kecamatan Sekampung, Lampung Timur pada Selasa (5/1/2021) sekitar pukul 11.00 WIB. Korban yakni berinisial TH (35) dan dua orang anaknya, IH (10) dan HS (6).
Kasat Reskrim Polres Lampung Timur, AKP Faria Arista mengatakan, peristiwa itu diketahui mulanya dari HD yang merupakan ayah dari TH.
“Pak HD ini baru pulang dari sawah, dan begitu tiba di rumah, ketiga korban sudah tidak sadarkan diri,” kata Faria dilansir dari Kompas Rabu (6/1/2021).
Berdasarkan sejumlah barang bukti dan informasi yang dikumpulkan kepolisian di tempat kejadian perkara (TKP), kata Faria, diduga TH berusaha mengajak kedua anaknya itu untuk mengakhiri hidupnya.
Menurut Faria, diduga TH memberikan susu untuk diminum oleh kakak beradik. Kedua anak TH itu tidak mengetahui bahwa ayahnya telah mencampurkannya dengan racun. Setelah kedua anak kecil itu meminum susu beracun itu, TH juga berusaha bunuh diri dengan menenggak minuman yang sama.
“Ini baru dugaan sementara, kami masih menyelidiki dan mendalami kasus ini,” kata Faria.
Faria menambahkan, motif sementara diduga TH mengalami frustasi dan masalah keluarga lantaran sang istri sedang berada di luar negeri menjadi buruh migran sejak 17 bulan ke belakang dan tidak pernah menghubungi suaminya.
Hal lainnya suaminya merasa malu karena isterinya kerap tampil tak Senonoh di Medsos. Hal itu membuat korban kecewa kepada isterinya yang bekerja di Taiwan hingga depresi karena menjadi perhatian tetangga menjadikannya mencoba bunuh diri.
“Motif sementara itu, ada persoalan keluarga. Tetapi ini juga masih kami dalami,” kata Faria.
Satu korban meninggal dunia Ketiga korban yang saat ditemukan sedang mengalami kejang langsung dibawa ke RSUD Sukadana, Lampung Timur, untuk mendapatkan perawatan.
Namun, satu orang korban yakni HS, anak bungsu dari TH, meninggal dunia. “Satu korban, yaitu anak perempuan yang paling kecil meninggal dunia saat dirawat,” kata Faria.
Sementara, dua korban lain yakni TH dan IH saat ini masih mendapatkan perawatan intensif dari tim medis.
“Kami menunggu perkembangan dari kedua korban, untuk penyelidikan lebih lanjut,” kata Faria.