Scroll untuk baca artikel
Perikanan

Begini, Keunggulan Metode Bioflok Sistem Budidaya Lele

×

Begini, Keunggulan Metode Bioflok Sistem Budidaya Lele

Sebarkan artikel ini

KARAWANG – Kepala Balai Layanan Usaha Produksi Perikanan Budidaya (BLUPPB) Karawang, Jawa Barat, Ikhsan Kamil, menambahkan, budidaya lele dengan sistem bioflok adalah sebuah sistem pemeliharaan ikan lele dengan metode menumbuhkan mikroorganisme.

Metode ini berfungsi sebagai pengolah limbah di media pemeliharan budidaya lele itu sendiri serta dapat membantu proses pencernaan sehingga metabolisme ikan lele dapat berjalan secara optimal.

GESER UNTUK BACA BERITA
GESER UNTUK BACA BERITA

Untuk menumbuhkan mikroorganisme tersebut dapat dipacu dengan mengkultur bakteri non patogen atau probiotik, serta menggunakan aerator dalam kolam untuk menyuplai oksigen sekaligus sebagai pengaduk air di dalam kolam.

“Budidaya sistem bioflok ini sangat menguntungkan dibandingkan teknologi konvensional, produktivitas bioflok bisa mencapai 5 hingga 6 kali lebih besar. Sehingga teknologi ini keunggulannya yaitu hemat lahan dan hemat air,”ujarnya, Jumat (11/12/2020)

BACA JUGA :  Gubernur Lampung Ajak Bergabung di KPB, Nelayan Diberi Kemudahan

Dimana dengan padat tebar benih ikan lele sebanyak 500 ekor/m3 di bak pemeliharan bulat diameter 3 meter, diharapkan produktivitas 250 kg/kolam/siklus, per siklus panen kurang lebih 3 bulan.

Hal ini diamini oleh Ketua Kelompok Pembudidaya Lele Sistem Bioflok Tani Lele Mutiara, Pemalang, Jawa Tengah, Sukiswo. Dia mengatakan, keuntungan budidaya lele dengan bioflok, mudah perawatannya, bisa menghemat pakan pabrikan hingga 30 persen melalui pengelolaan mikroba yang menguntungkan selama masa pemeliharaan.

Kelompok yang mulai membudidayakan ikan lele secara tradisional sejak tahun 2015 ini juga mentargetkan hasil panen sebanyak minimal 2 kuintal per kolam bioflok dengan bimbingan teknis dari pemerintah.

“Saya sangat berterima kasih kepada KKP, bisa diberikan kesempatan dapat bantuan dan belajar budidaya lele sistem bioflok ini. Karena budidaya lele sistem bioflok ini lebih menguntungkan dari pola konvensional. Sehingga memperbaiki ekonomi saya dan anggota kelompok kami serta yang lainnya,” ujar Kiswo.

BACA JUGA :  Pasokan Ikan untuk Ramadhan 2021, Aman

Senin lalu, Menteri Kelautan dan Perikanan Ad Interim yang juga Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo mengunjungi kolam lele milik Pokdakan Mutiara. Kata Menteri Syahruk, budidaya lele sistem bioflok bisa menjadi akselerasi ekonomi kerakyatan di tengah Pandemi.

Pasalnya, lanjut Menteri Syahrul, budidaya sistem bioflok mampu memberikan keuntungan lebih bagi para pembudidaya. Terutama pembudidaya ikan skala kecil dan menengah.

Dengan ukuran lahan 1.000 m2 saja sudah ada harapan untuk meraih keuntungan tinggi selama mampu menguasai teknologinya.

“Hari ini saya melihat sendiri salah satu program Kementerian Kelautan dan Perikanan, yaitu budidaya lele sistem bioflok ternyata memang menguntungkan dan tidak harus memakan lahan dan biaya yang besar. Makanya budidaya lele sistem bioflok bisa jadi akslerasi ekonomi kerakyatan di daerah seluruh Indonesia,” ujar Menteri Syahrul di Pemalang, Senin (8/12) lalu.(Nal)