Scroll untuk baca artikel
Perikanan

Begini, Syarat Pembiayaan dari BLU LPMUKP Khusus Pelaku Usaha Perikanan

×

Begini, Syarat Pembiayaan dari BLU LPMUKP Khusus Pelaku Usaha Perikanan

Sebarkan artikel ini

WAWAINEWS – Kabar gembira, bagi pelaku usaha kelautan dan perikanan yang telah mengikuti Sistem Resi Gudang (SRG), bisa mendapatkan fasilitas pinjaman atau pembiayaan dari BLU LPMUKP dengan menggunakan resi gudang sebagai jaminannya.

Lembaga permodalan di bawah Kementerian Kelautan dan Perikanan, Badan Layanan Umum Lembaga Pengelola Modal Usaha Kelautan dan Perikanan (BLU LPMUKP) telah menyatakan kesiapan untuk mendukung program SRG yang tengah dijalankan Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP).

GESER UNTUK BACA BERITA
GESER UNTUK BACA BERITA

Hasil penjualan barang yang ada di gudang tersebut menjadi sumber pengembalian utama. Komoditas yang menjadi sasaran pembiayaan SRG adalah ikan, rumput laut, dan garam.

BACA JUGA :  Pastikan Produk Perikanan di Tegal dan Semarang Bebas Formalin, BKIPM Ambil Sample

“LPMUKP pada prinsipnya siap dengan ketentuan yang berlaku untuk membiayai Sistem Resi Gudang,” tegas Dede Solehudin, Kepala Subdivisi Kemitraan saat Sosialisasi di Manado, pada Kamis (17/3/2022).

Dalam memilih mitra yang tepat, LPMUKP didukung oleh tenaga pendamping yang tersebar di penjuru tanah air.

Terkait SRG, pendamping akan melakukan verifikasi atas kelayakan calon debitur hingga resi gudang yang diagunkan, termasuk verifikasi kepada pihak pengelola gudang sebagai penerbit resi gudang tersebut.

“Sekali lagi kami berupaya untuk sebesar-besarnya membantu atau ikut serta dalam program-program KKP yang dalam hal ini adalah SRG, mengingat ini sangat berkaitan dengan upaya untuk menyukseskan baik itu kampung nelayan, kampung budidaya, maupun penangkapan terukur,” ujar Dede.

BACA JUGA :  Budidaya Cacing Sutra Alternatif Pendapatan Tambahan Menjanjikan

Direktur Jenderal Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan (PDSPKP) Artati Widiarti mengatakan program SRG sendiri menjawab kebutuhan permasalahan sektor kelautan dan perikanan khususnya perikanan tangkap yang sifatnya musiman sehingga perlu manajemen stok.

“Ketersediaan ikan juga lokasinya pun tersebar. Ikan juga mudah rusak sehingga perlu dikelola dengan baik sejak ditangkap,” imbuh Artati.