Sebab, espreso dibuat menggunakan tekanan mesin sehingga lebih mudah mengekstrak bubuk kopi.
“Kalau bubuk kopi untuk membuat manual brew terlalu halus, airnya enggak akan turun pas diseduh manual,” tutur Aji melansir, dari Kompas pada Kamis 21 Desember 2023.
BACA JUGA: Bukit ‘Intan’ Tersembunyi di Jangkat, Penghasil Biji Kopi Robusta Berkelas
Jika digiling terlalu halus, bubuk kopi sulit diekstrak ketika diseduh manual.
Berbeda dengan espreso yang menggunakan mesin bertekanan tinggi. Bubuk kopi halus akan diekstrak dengan air dalam mesin espreso selama hitungan detik. Konsistensinya pun lebih kental.
2. Suhu air untuk espresso lebih rendah
Suhu air untuk membuat manual brew lebih tinggi daripada espresso.
BACA JUGA: Paksi Skala Brak Anjau Silau di Lamban Balak Pakuwon Pekon Umbul Buah Tanggamus
Aji mengatakan, kopi yang diseduh manual bisa menggunakan air bersuhu hingga 150 derajat celsius.
Sementara itu, air untuk membuat espresso tidak mencapai 100 derajat celsius, hanya berkisar 90-95 derajat celsisus.
“Harus benar-benar panas biar aroma dan rasanya keluar ketika diseduh manual, tidak hambar. Nanti juga kopinya menetes perlahan,” jelas Aji.
BACA JUGA: Minum 2 Cangkir Kopi Sehari, Bagi Penderita Darah Tinggi Bisa Tingkatkan Resiko Kematian, Benar Kah?
3. Ragam kopi berbeda
Manual brew dan espresso menghasilkan kopi berbeda. Jenis manual brew dikenal dengan nama V60, vietnam drip, tubruk, aeropress, dan french press.
Berbeda dengan kopi seduh manual, espresso based terdiri dari latte, cappuccino, flat whit, macchiato, dan affogato. (*)