Produksi ikan budidaya di Danau Maninjau mencapai 50.091 ton per tahun dengan jumlah KJA sebanyak 16.497 petak.
Sementara itu, daya dukung di Danau Maninjau hanya 15.430 ton per tahun dengan jumlah KJA sebanyak 8.230 petak.
Supaya kegiatan budidaya dapat berkelanjutan, Kismono menyarankan diberlakukan pengurangan produksi dan jumlah KJA masing-masing sebesar 34.661 ton per tahun (70 persen) dan 8.267 petak (50,1 persen).
2. Menggunakan KJA ramah lingkungan
Penggunaan KJA ramah lingkungan atau KJA smart yang memakai jaring ganda diharapkan mampu mengurangi pakan terbuang dan memperbaiki kondisi Danau Maninjau.
3. Membuat kalender budidaya
Kismono menilai pembuatan kalender budidaya perlu dilakukan sebagai antisipasi kematian massal ikan akibat umbalan dan tubo belerang. Sebagai informasi, pada periode Januari hingga Maret 2021, proses umbalan terjadi akibat hembusan angin dari arah timur.
Sementara itu, pada April hingga Mei 2021, umbalan terjadi akibat hujan dan angin. Adapun pada Oktober hingga Desember 2021, umbalan terjadi akibat intensitas hujan yang tinggi.
Karenanya, waktu yang memungkinkan untuk kegiatan budidaya adalah pada Juni sampai September setiap tahun. Baca juga: Kawanan Lumba-lumba Terjaring Nelayan di Pacitan, Ini Respons KKP
4. Fitoremediasi dengan pembuatan lahan basah di tepian danau Konservasi dan pemanfaatan berkelanjutan sumber daya ikan dapat dilakukan dengan penetapan kawasan suaka yang dilengkapi dengan habitat pemijahan buatan dengan rumpon terapung.