Scroll untuk baca artikel
Zona Bekasi

Bekasi Bagi-bagi 11.551 Kartu Keluarga Sejahtera, Wali Kota Ikut Janjikan Payung Hukum buat Ojol

×

Bekasi Bagi-bagi 11.551 Kartu Keluarga Sejahtera, Wali Kota Ikut Janjikan Payung Hukum buat Ojol

Sebarkan artikel ini
Pemkot Bekasi membagikan 11.551 Kartu Keluarga Sejahtera (KKS) bagi warga penerima manfaat. Wali Kota Tri Adhianto janji pengemudi ojek online akan segera mendapat perlindungan ketenagakerjaan

KOTA BEKASI – Pemerintah Kota Bekasi kembali turun ke jalan (bukan untuk demo, tenang saja), melainkan membagikan 11.551 Kartu Keluarga Sejahtera (KKS) kepada warga penerima manfaat di 12 kecamatan dan 56 kelurahan.

Rabu (16/9), salah satu titik penyaluran berlangsung di Kantor Kelurahan Kota Baru, Bekasi Barat. Sebanyak 511 kartu ludes dibagikan kepada warga setempat plus tetangga sebelah dari Kelurahan Kranji.

GESER UNTUK BACA BERITA
GESER UNTUK BACA BERITA

Bagi yang belum tahu, KKS ini ibarat ATM kerakyatan. Resmi dari Kementerian Sosial, fungsinya untuk mengakses bantuan sosial seperti Program Keluarga Harapan (PKH) dan Bantuan Pangan Non-Tunai (BPNT). Jadi bukan sekadar kartu plastik, melainkan tiket belanja di e-Warong tanpa harus ribut soal kembalian receh.

Di tengah acara, Wali Kota Bekasi Tri Adhianto sempat ngobrol dengan warga. Salah satunya curhat soal suaminya yang bekerja sebagai pengemudi ojek online. Bukannya cuma mengangguk-angguk, Tri langsung lempar janji manis: ojol bakal masuk skema perlindungan ketenagakerjaan.

“Ada sekitar 11 ribu pengendara yang akan dilibatkan. Pemerintah sedang menyiapkan skema agar pengemudi ojek online bisa mendapat perlindungan,” kata Tri dengan nada yakin, seakan-akan helm dan jaket ojol sebentar lagi bakal setara dengan seragam ASN.

Proses distribusi kartu sendiri dijalankan penuh ritual birokrasi: mulai verifikasi data, pencetakan oleh BNI, sampai antrean warga untuk menggesek bantuan di e-Warong. Semua pihak ikut berjaga kecamatan, kelurahan, polisi, Satpol PP, pendamping PKH, hingga pekerja sosial. Lengkap, tinggal kurang marawis dan tenda hajatan.

Tri pun menegaskan, bantuan lewat KKS jangan sampai malah disalahgunakan. “Program ini bukti kepedulian pemerintah meringankan beban hidup masyarakat. Harapan kami, KKS tak hanya menyalurkan bantuan, tapi juga jadi jalan menuju kesejahteraan dan pemberdayaan ekonomi keluarga,” ujarnya.

Bahasa sederhananya: jangan kaget kalau uang bantuan tiba-tiba habis buat cicilan paylater.

Bagi warga Bekasi, KKS ini mungkin bukan sekadar kartu, melainkan napas tambahan di tengah hidup yang makin mahal. Bagi ojol, janji perlindungan ketenagakerjaan bisa jadi kabar baik—asal bukan janji yang parkir di wacana tanpa pernah jalan.***

SHARE DISINI!