LAMPURA – Pembangunan drainase di Dusun Gunung Labuhan Desa Tanjung Iman, Blambangan Pagar, Kabupaten Lampung Utara (Lampura) mendapat protes warga karena terkesan asal jadi dan tidak berkualitas. Pasalnya hasil pembangunan yang ada terlihat rapuh dan retak padahal baru dua hari selesai.
Diketahui sampai saat ini pelaksanaan pembangunan drainase di Dusun Gunung Labuhan tersebut masih tahap pelaksanaan dan baru mencapai 30 persen dari total panjang mencapai 535 meter. Tapi warga menilai pekerjaan yang sudah jadi terlihat rapuh dan semennya bertebaran. Warga meminta agar instansi terkait turun mengecek langsung ke lapangan agar hasilnya lebih maksimal.
“Kalau memang adukannya sesuai, tentunya hasil pembangunannya gak rapuh seperti ini, sementara pengerjaannya sudah dua hari masa masih tabur seperti ini dan banyak retaknya” Ungkap Jahidin selaku tokoh masyarakat desa setempat, Selasa (14/9/2021).
Selain itu, Jahidin menilai bahwa pengerjaan proyek yang bersumber dari APBD tersebut, selain terindikasi asal jadi, dan juga dikerjakan tidak transparan, karena telah berjalan selama 10 hari, papan kegiatan proyek tidak terpasang di lokasi pengerjaan drainase.
“Ini proyek sudah sepuluh hari pengerjaannya tapi tidak ada papan informasi, jadi kan kami sebagai masyarakat juga pengen tahu sumber dana serta pagu anggarannya berapa, apalagi ini menyangkut kepentingan masyarakat” bebernya.
Dalam hal itu, Jahidin berharap dalam pengerjaan proyek, pihak kontraktor maupun para pekerjanya menjaga kualitas dan jangan asal-asalan.
“Kami selaku masyarakat sangat berharap agar dalam pengerjaannya jangan asal jadi, supaya bangunannya awet, masa pemasangan batunya bagian bawah tipis bener, dan tanah semua” harap Jahidin.
Sementara menurut keterangan salah satu pekerja, Sugono bahwa pembangunan drainase sepanjang 535 meter di Dusun Gunung Labuh Desa Tanjung Iman tersebut bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten Lampung Utara.
“Kami ga tau berapa anggarannya, kami hanya bekerja, tapi kayaknya ini proyek dari kabupaten, anggarannya dari kabupaten, dan ini bukan proyek dana desa, dan kami bekerja sesuai perintah yang punya proyek” kata Sugono.
Diwaktu yang sama, LSM GMBI Distrik Lampung Utara KSM Blambangan Pagar, Herman membenarkan bahwa pengerjaan pembangunan Drainase di Desa Tanjung Iman yang bersumber dari APBD sangat tidak sesuai dan disinyalir asal-asalan.
“Pengerjaan pembangunan drainase ini memang tidak sesuai, saya cek memang tidak berkualitas dan dan saya menduga adukan semennya tidak sesuai soalnya rapuh dan mudah retak, saya yakin kekuatan pembangunan ini tidak bertahan lama” kata Herman.
Herman berharap kepada Dinas terkait agar memantau proses pengerjaan drainase di Desa Tanjung Iman supaya hasil pembangunannya berkualitas dan tidak dikerjakan asal-asalan.
“Saya berharap agar Dinas terkait bisa menegur pihak pemborong proyek ini, selain pengerjaan asal-asalan pihak pemborong juga tidak transparan soalnya tidak terpajang papan informasi” ujarnya, mengatakan memahami jika pemborong cari untung, tapi jangan terlalu seperti sekarang. (*)