JAKARTA – Ketua Umum Gerakan Rakyat Indonesia Bersatu (GRIB) Jaya, Hercules Rosario Marshall memberi pernyataan resmi menyikapi kejadian di Blora, Jawa Tengah dengan menyebut kesalahpahaman dan telah diselesaikan dengan baik.
Hercules tegas menyebutkan jika GRIB telah melakukan komunikasi yang intensif untuk menyelesaikan permasalahan yang terjadi di Blora.
“Kejadian di Blora adalah kesalahpahaman dan sudah diselesaikan dengan baik,” ujarnya.
Pernyataan ini menunjukkan komitmen GRIB untuk menangani masalah secara konstruktif dan menghindari eskalasi konflik.
Ia memberikan instruksi tegas kepada seluruh jajaran GRIB pentingnya menjaga ketenangan dan tidak terprovokasi oleh isu-isu yang dapat memicu ketegangan.
Untuk itu ia perintahkan dan instruksikan kepada jajaran GRIB, untuk tidak terprovokasi dan tidak ada pergerakan atau tindakan lain yang dapat memperkeruh suasana dan mengganggu keamanan.
Hercules juga menekankan bahwa sebagai organisasi masyarakat, GRIB harus hidup berdampingan dengan organisasi lain. Ia menyerukan agar tidak ada lagi konflik antar Ormas.
“Tidak boleh lagi ada komplik sesama Ormas. Mari kita hidup berdampingan, menjaga persatuan dan kesatuan NKRI sebagai anak,” pungkasnya.
Pernyataan Hercules mencerminkan upaya untuk memelihara kedamaian dan stabilitas di masyarakat.
Dengan pendekatan yang damai dan dialogis, diharapkan semua pihak dapat bekerja sama dalam menjaga keutuhan dan persatuan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Hal ini penting untuk menciptakan lingkungan yang kondusif sehingga setiap organisasi dapat berkontribusi positif bagi masyarakat.
Diketahui, kericuhan antara dua organisasi masyarakat (ormas), yakni Pemuda Pancasila (PP) dan Gerakan Rakyat Indonesia Bersatu (GRIB) Jaya, terjadi di Kabupaten Blora, Jawa Tengah, pada Selasa (14/1/2024) sore.
Sebagaimana dilansir dari berbagai sumber, bahwa peristiwa ini berlangsung di beberapa titik, termasuk perempatan Karangjati Blora dan Desa Klokah, Kecamatan Kunduran.
Kejadian bentrok itu pun menyebabkan sejumlah anggota dari kedua belah pihak mengalami luka-luka, serta kendaraan dirusak.
Menurut saksi mata di lokasi kejadian, situasi menjadi tegang ketika sejumlah anggota GRIB dan PP saling berhadapan.
Konflik ini pun menarik perhatian masyarakat sekitar dan menjadi viral di media sosial. Polisi dan TNI segera turun tangan untuk mengendalikan situasi.
Kejadian ini dipicu oleh ketegangan yang sudah berlangsung sehari sebelumnya, di mana anggota Pemuda Pancasila mendatangi markas GRIB Jaya di Kecamatan Ngawen.
Pernyataan-pernyataan keras dari kedua belah pihak memperburuk suasana, sehingga bentrokan tidak terhindarkan.***