Scroll untuk baca artikel
KesehatanLampung

Bertambah Dua, Konfirmasi Covid-19 di Tanggamus Jadi 35 Kasus

×

Bertambah Dua, Konfirmasi Covid-19 di Tanggamus Jadi 35 Kasus

Sebarkan artikel ini

TANGGAMUS – Juru bicara satuan tugas penanganan Covid-19 Tanggamus, Eka Priyanto mengatakan terjadi penambahan dua kasus positif Covid-19 di wilayah setempat.

Dua penambahan dua kasus tersebut merupakan hasil tracing pasien 029 (Pasar Madang Kotaagung), berasal dari Kotaagung, yaitu Pasien 034 (56) Laki-laki dan 035 (53) perempuan.

GESER UNTUK BACA BERITA
GESER UNTUK BACA BERITA

Dikatakan telah melakukan tracing dengan metode RT-PCR terhadap kontak erat pasien 029 sebnyak 16 orang, dua diantaranya terkonfirmasi positif Covid-19.

Karena adanya penyakit bawaan pada pasien tersebut, keduanya telah dilakukan isolasi di RSUD Batin Mangunang Kotaagung, dengan penanganan pasien Covid-19.

BACA JUGA :  Tiga Nelayan di Lamsel Tersambar Petir Saat Melaut, Satu Meninggal

Menurut Eka, tracing dengan metode RT-PCR terhadap kontak erat dari pasien 034 dan 035. Juga melakukan penyemprotan disinfektan dilingkungan tempat tinggal pasien.

“Atas kondisi tersebut, maka perkembangan pemantauan covid-19 sampai dengan hari ini. Terkonfirmasi positif sebanyak 35 orang, selesai isolasi (sembuh) 14 orang, masih dirawat 19 orang, meninggal dunia 2 orang,” jelasnya, Senin (28/9).

Dia juga mengatakan, kondisi pasien yang telah dilakukan isolasi dirumah sakit dan mandiri di rumah, 9 orang pasien diisolasi di RSUD BM Kotaagung, 1 pasien di RSUD AM Bandarlampung, 1 pasien di RS Mitra Husada Pringsewu, dan 6 orang diisolasi mandiri di rumahnya di Pekon Negeriagung Talangpadang. Kesemuanya dalam keadaan sehat namun menungu tes PCR konfirmasi untuk dinyatakan sembuh.

BACA JUGA :  Situs Batu Bedil di Pulau Panggung Tanggamus, Bersiap Jadi Cagar Budaya Skala Nasional

“Kami mengimbau dan mengharapkan kerjasama masyarakat agar menerapkan protokol kesehatan, selalu mengunakan masker, cuci tangan, dan jarak untuk memutus rantai penyebaran covid-19, harapnya.

Dia juga meminta masyarakat tidak menyebarkan informasi yang tidak benar, atau menyudutkan para pasien secara langsung ataupun melalui media sosial, informasi yang tidak benar akan menimbulkan situasi yang tidak mendukung psikologis mereka yang terpapar. (SMN)