Scroll untuk baca artikel
AgamaLintas Daerah

Bertemu Cak Nun, UAS Ceritakan Rasa Penasarannya Sejak Puluhan Tahun Silam

×

Bertemu Cak Nun, UAS Ceritakan Rasa Penasarannya Sejak Puluhan Tahun Silam

Sebarkan artikel ini
bertemu Caknun
Pendakwah Ustaz Abdul Somad bersama istrinya bertemu dengan Cak Nun dan Novia Kolopaking di Jombang, Jawa Timur. (Foto: Instagram/UAS).

JOMBANG – Rasa penasaran Ustaz Abdul Somad (UAS) akan sosok idolanya sejak puluhan tahun silam terhadap budayawan Emha Ainun Najib akhirnya terobati. Pendakwah kondang sejuta viewers itu akhirnya dapat bertemu Cak Nun di Jombang, Jawa Timur, Sabtu (22/5/2021).

Momen perjumpaan itu diunggah UAS di akun Instagram miliknya,. UAS bersama sang istri, foto bareng dengan Cak Nun yang juga didampingi istrinya, Novia Kolopaking.

GESER UNTUK BACA BERITA
GESER UNTUK BACA BERITA

UAS menceritakan, rasa penasaran terhadap Cak Nun muncul ketika dosen Tasauf di IAIN Sultan Syarif Kasim menyitir ucapan Cak Nun pada 1996.

“Tasauf itu tidak meninggalkan dunia, tetap terkenal tapi sederhana, seperti Emha Ainun Najib”, kata UAS, menirukan ucapan dosennya.

BACA JUGA :  790 Personil Amankan Pilkakon Serentak di Pringsewu

Sejak itu dia pun dilanda penasaran. UAS mulai mencari-cari berita tentang Cak Nun. Pada 1998 saat dirinya ke Mesir, kawannya memiliki buku-buku karya Cak Nun. Salah satu yang dibacanya Slilit Sang Kyai.

“Sampai hari ini, aku tetap menontonnya di Youtube,” kata UAS.

Dia menceritakan, sejumlah kawannya mencoba untuk mempertemukan dengan Cak Nun di Yogyakarta. Namun tak terwujud. Begitu pula rencana bertemu di Pondok Pesantren Gontor, juga tak terwujud.

 Hingga pada suatu malam dalam kendaraan, kawannya menyebut kemungkinan akan bertemu Cak Nun di Yogya. Waktu menunjukkan pukul 22.00 WIB. Dirinya yang mengantuk pun tertidur.

Tiba-tiba dia diberitahu telah berada di tempat Cak Nun. Bukan di Yogya, melainkan di Jombang.

BACA JUGA :  Meski Zona Orange, Warga di Sekampung Udik Antusias Salat Id Berjemaah di Masjid

“Seperti walimah nikah. Ternyata wisuda SMK. Bertemu dengan bibit bibit hijau penuh semangat. Ternyata, pertemuan di sini yang tertulis di Lauhul-Mahfuzh. Banyak hikmah. Duduk dan makan di rumah Ibunda tempat beliau dibesarkan hingga 1966,” kata UAS.

“Ziarah kepada yang hidup dan yang sudah mendahului. Panjang cerita beliau, sepanjang jalan kenangan. Tentang pagar-pagar yang membiarkan diri dilompati seenaknya. Tentang sosok yang disangkakan jauh dari rasa takut, tapi pada hakikatnya amat sangat ketakutan. Perpisahan tak mampu menghentikan kami, karena doa tetap menyertai,” katanya

Unggahan UAS mendapat beragam komentar dari warganet. Mereka pun memuji pertemuan itu sebagai jalinan silaturahmi yang baik.