Scroll untuk baca artikel
Head LineHukum & Kriminal

Bikin Geger Surabaya, Puluhan Pria Tanpa Busana Digerebek Polisi di Hotel Mewah

×

Bikin Geger Surabaya, Puluhan Pria Tanpa Busana Digerebek Polisi di Hotel Mewah

Sebarkan artikel ini
Geger di Surabaya! Puluhan Pria Tanpa Busana Digerebek Polisi di Hotel Mewah

SURABAYA — Ketenangan dini hari di pusat Kota Surabaya mendadak pecah. Polisi menggerebek sebuah kamar hotel berbintang yang ternyata tengah menjadi arena “pesta privat” puluhan pria tanpa sehelai benang pun di badan.

Peristiwa ini sontak bikin jagat maya riuh setelah video penggerebekannya viral di media sosial. Dalam rekaman berdurasi dua menit itu, tampak seorang polisi menghitung barisan pria yang berjalan dengan tangan diikat kain, wajah tertunduk, dan hanya mengenakan ekspresi penyesalan.

GESER UNTUK BACA BERITA
GESER UNTUK BACA BERITA

Kasat Samapta Polrestabes Surabaya, AKBP Erika, membenarkan peristiwa itu.

“Tim gabungan dari Sat Samapta, Polsek Wonokromo, serta Satreskrim Polrestabes Surabaya telah mengamankan kegiatan pesta seks sesama jenis di salah satu kamar Hotel Midtown, Surabaya,” ujarnya, dilansir Wawai News Minggu (19/10).

Menurut Erika, penggerebekan dilakukan pada Minggu dini hari setelah polisi menerima laporan dari warga yang curiga melihat sejumlah pria keluar-masuk kamar hotel dengan durasi mencurigakan — bukan check-in, bukan juga room service.

“Saat petugas tiba di lokasi, didapati puluhan pria dalam kondisi tanpa busana berada di dalam satu ruangan,” ungkapnya.

Dari hasil pemeriksaan awal, polisi mengamankan 34 orang yang terdiri dari peserta dan penyelenggara kegiatan. Mereka kini diamankan di Mapolrestabes Surabaya untuk pemeriksaan lebih lanjut.

“Kami masih mendalami motif, jaringan, serta siapa penyelenggaranya. Bila ditemukan unsur pidana, tentu akan kami proses sesuai hukum yang berlaku,” tegas Erika.

Ia menambahkan, tindakan ini merupakan bagian dari upaya menjaga ketertiban umum dan nilai kesusilaan di tengah masyarakat. Polisi juga berjanji akan memperketat pengawasan di sejumlah lokasi yang kerap disalahgunakan untuk kegiatan serupa.

“Kami mengimbau masyarakat agar segera melapor bila mengetahui aktivitas mencurigakan. Lebih baik mencegah daripada ikut viral,” ujarnya.

Fenomena ini, lagi-lagi, menyorot ironi kota besar: di tengah gempuran modernitas dan jargon moralitas, selalu saja ada yang ingin membuktikan bahwa nalar kadang kalah oleh hasrat.

Sementara warga masih sibuk mendebat di kolom komentar antara yang berteriak “kiamat sudah dekat” dan yang sinis menyebut “hotel sekarang lebih ramai dari tempat ibadah” polisi tetap sibuk menghitung jumlah peserta yang belum sempat check-out.

Bagi petugas, malam itu bukan hanya soal penggerebekan moral, tapi juga ujian kesabaran menghadapi pemandangan yang tak tercantum dalam silabus akademi kepolisian. ***

SHARE DISINI!