BEKASI – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, mengimbau warga setempat waspada terhadap potensi banjir akibat perubahan iklim dan cuaca.
Hal tersebut mengingat hujan yang akhir-akhir ini intens turun, meski masih terhitung musim kemarau. Bahkan hingga berdampak banjir di beberapa titik lokasi.
Warga pun diminta tidak lagi berpatokan pada musim yang sedang berlangsung, karena perubahan cuaca bisa datang setiap saat. Perubahan cuaca yang tiba-tiba ini kerap membuat warga kurang sigap menghadapi kemungkinan banjir.
“Kami imbau warga tidak lagi terpaku rutinitas tahun, bulan ini kemarau, bulan ini hujan. Saat ini kita harus siap dengan kondisi yang ada,” kata Kepala Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Kabupaten Bekasi, Muhammad Said, Minggu (30/5/2021).
Menurutnya, dalam beberapa hari terakhir terjadi peningkatan debit air di Kali Ulu Cikarang Utara dan Kedungwaringin akibat hujan yang terus mengguyur. Meski tak sempat menggenangi permukiman, namun ia meminta warga untuk tetap waspada.
“Kemarin di Kali Ulu dan Kedungwaringin sudah sampai satu lutut. Beruntung banjir menggenang sesaat, setelah itu surut lagi,” ujar Said.
Pihaknya juga mengungkapkan adanya penambahan jumlah wilayah rawan akibat banjir besar yang melanda Kabupaten Bekasi pada awal tahun lalu. Setidaknya ada 21 dari 23 kecamatan yang saat ini tercatat sebagai wilayah rawan banjir.
“Memang ada peningkatan daerah rawan, jadi total ada 21 dari 23 kecamatan di Kabupaten Bekasi dengan total 157 titik,” tandasnya. (Budi)