TANGGAMUS – Setelah berhari-hari digenangi banjir, akhirnya Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Tanggamus turun ke lapangan melakukan inspeksi di aliran Sungai Way Belu, permukiman warga Dusun Kampung Bayur, hingga SD Negeri 1 Belu yang lumpuh total akibat luapan air, pada Minggu (31/8/2025).
Kepala Bidang Kedaruratan BPBD Tanggamus, Adi Nugroho, mengakui banjir dipicu oleh intensitas hujan tinggi yang membuat debit Sungai Way Belu tak terbendung, akibatnya air meluap ke kebun, sawah, rumah warga, dan sekolah.
BPBD berjanji akan melakukan penanggulangan awal, termasuk koordinasi dengan damkar pada Senin 1 September 2025 untuk membersihkan lumpur di SDN 1 Belu agar aktivitas belajar segera pulih.
“Selain itu, normalisasi sungai rencananya akan dimulai dari Dusun Suka Jadi hingga Kampung Bayur,” kata Adi Nugroho saat di lokasi SDN 1 Belu, pada Minggu 31 Agustus 2025 kemarin.
Namun, janji pemerintah daerah bukan barang baru bagi warga. Kepala Pekon Belu, Jonli menegaskan banjir Way Belu telah berulang kali menenggelamkan rumah warga, namun penanganan masih sebatas tambal sulam.
“Pendangkalan sudah parah di beberapa titik. Kami minta ada normalisasi dan tanggul permanen, bukan sekadar inspeksi,” tegas Jonli sebagaimana dikutip Wawai News, Senin 1 September 2025..
Di sisi lain, BPBD juga menyalurkan bantuan sembako ke warga Kampung Bayur. Bantuan serupa akan diberikan ke Dusun Suka Jadi dan Belu Tuha. Tapi bagi warga, yang lebih dibutuhkan adalah solusi permanen, bukan sekadar beras dan mie instan.
“Kemarin BPBD Tanggamus turun ke lokasi terdampak banjir, tapi berapa kali lagi rumah kami harus terendam baru pemerintah bergerak serius?” keluh seorang warga.
Harapan masyarakat kini sederhana, jangan biarkan banjir Way Belu jadi agenda tahunan, sementara pemerintah sibuk dengan kegiatan seremonial. ***