Seperti, Assa Abloy, Electrolux, Ericsson, Essity dan Hennes dan Mauritz (H&M).
Selanjutnya, IKEA, Skanska, Spotify, Vattenfall dan Volvo.
Akun @La323500 minta Pemerintah Swedia tangkap pelaku pembakar Al Quran.
BACA JUGA: Siapa Rasmus Paludan, Pelaku Pembakar Kitab Suci Umat Islam di Swedia
Jika tidak, ia mengajak semua kaum Muslim dunia untuk boikot semua produk Swedia.
Akun @clara_asma menegaskan, produk Swedia harus diboikot.
“Supaya mereka tahu rasa, dan tidak seenaknya saja berbuat dan menghina agama lain,” katanya.
BACA JUGA: Siapa Haman Menteri Paling Berpengaruh Saat Fir’aun Berkuasa
Masalahnya, Pemerintah Swedia memandang remeh tindakan Paludan yang membakar Al Quran.
“Pelaku pembakar Al Quran memang harus dilawan dengan boikot seluruh produk swedia,” saran @hc_poirot.
Baiknya, kata @candralabstudio, Indonesia sebagai negara dengan umat Muslim paling besar di dunia, minimal memanggil Duta Besar Swedia, selanjutnya memboikot produknya dan batalkan kesepakatan dagang.
BACA JUGA: Yakjuj dan Makjuj Dikabarkan Mulai Lepas, Tembok Penghalang Dzul Qarnain Perlahan Hancur ?
“Buat travel warning untuk Warga Negara Indonesia (WNI) supaya tidak ke Swedia, dan menolak visa warga Swedia ke Indonesia. Itu baru negara berdaulat,” ucapnya.
“Seketika Swedia dan Belanda akan menjadi miskin kalau sampai diboikot seluruh negara Islam,” tutur @Anak_Alay.
Akun @adangsetiadana menjelaskan, boikot itu bukan anti.
BACA JUGA: Buya Arrazy : Takdir itu, Semuanya Baik Syukuri dan Bersabar
Memboikot bermakna barang yang telah dibeli dipakai saja, tetapi mulai sekarang ini hentikan pembelian pada produk-produk Swedia.
“Itu namanya boikot,” pungkasnya.
Baru baru ini Rasmus Paludan, kembali muncul melalui siaran langsung di halan facebooknya dengan membuat pernyataan kontroversi akan membakar kitab suci Al quran disetiap hari Jumat, sebagai bentuk protesnya.