Scroll untuk baca artikel
Lampung

Bupati ke Yogya, Warga Lamtim Demo: Tolak Sekda Impor, Rumah Dinas Jadi Museum!

×

Bupati ke Yogya, Warga Lamtim Demo: Tolak Sekda Impor, Rumah Dinas Jadi Museum!

Sebarkan artikel ini
Warga mengatasnamakanGerakan Rakyat Menggugat (Geram) saat menggelar aksi di depan kantor Bupati Lampung Timur pada Selasa 12 Agustus 2025 - foto doc ist

LAMPUNG TIMUR – Drama perebutan kursi empuk Sekretaris Daerah (Sekda) Lampung Timur memasuki babak baru. Selasa, 12 Agustus 2025, halaman Kantor Bupati berubah jadi panggung orasi, diisi teriakan lantang dari Gerakan Rakyat Menggugat (Geram).

Tuntutannya sederhana tapi menusuk: Sekda harus asli Lamtim! Alias, stop impor pejabat dari luar daerah. “Selama ini Sekda Lamtim kayak pemain pinjaman di liga bola main sebentar, gajian, lalu pulang kampung. Lamtimnya nggak maju-maju,” sindir Fauzi, juru bicara Geram, sambil memegang pengeras suara yang nyaris kehabisan baterai.

GESER UNTUK BACA BERITA
GESER UNTUK BACA BERITA

Sayangnya, orasi tersebut tidak disaksikan langsung oleh Bupati Ela Siti Nuryamah, karena sedang berada di Yogyakarta dalam “kunjungan kerja”. Entah memang urusan negara atau sedang healing, publik hanya bisa menerka-nerka.

“Kami minta Bupati menempatkan semua kepala dinas dan Sekda dari putra daerah, atau minimal yang sudah lama mengabdi di Pemkab Lamtim. Jangan lagi ambil dari luar, nanti malah bingung nyari alamat dinasnya,” tegas Fauzi yang terlihat sudah hafal isi tuntutannya di luar kepala.

Rumah Dinas Jadi Hantu

Selain soal Sekda impor, Geram juga menguliti masalah klasik: rumah dinas pejabat yang dibiarkan kosong. “Itu dibangun pakai uang rakyat, bukan buat jadi rumah horor atau gudang piala,” celetuk Wantoni, salah satu orator.

Menurutnya, pejabat wajib tinggal di rumah dinas supaya pelayanan publik bisa lebih cepat. “Kalau rumah dinas kosong, nanti pelayanan lambat, alasannya macet di jalan. Lha, wong kantornya cuma sepelemparan sandal!”

Seleksi Sekda: Laga Lokal vs Luar

Kursi Sekda kini diisi oleh Pelaksana tugas (Plt) usai purnatugasnya M. Jusuf pada 1 Juli 2025. Pemkab Lamtim menggelar seleksi terbuka, dengan tujuh peserta yang lolos administrasi:

Dari Lamtim:

Dari luar Lamtim:

Uji kompetensi dijadwalkan 14–15 Agustus 2025, yang kemungkinan akan menjadi tontonan menarik ibarat pertandingan derby, hanya saja penontonnya pakai kemeja, bukan jersey bola.

Aksi Geram ditutup dengan penyerahan empat poin tuntutan ke Asisten III Sekkab, Wirham Riadi, yang menjanjikan akan meneruskan ke Bupati. “Nanti kami sampaikan ke Ibu Bupati,” ucapnya singkat, seperti SMS tanpa emotikon.

Polemik Sekda ini diprediksi akan terus panas. Warga berharap Bupati Ela mampu mengambil keputusan yang tidak hanya bijak, tapi juga memuaskan dahaga anti-pejabat impor dan kalau bisa, sekalian menghidupkan rumah dinas yang kini lebih mirip rumah contoh di brosur perumahan.***

SHARE DISINI!