Lampung

Calon Kades Nyeleneh, Ubah Arti Simbol dalam Pancasila dengan Tulisan ‘SMART’

×

Calon Kades Nyeleneh, Ubah Arti Simbol dalam Pancasila dengan Tulisan ‘SMART’

Sebarkan artikel ini

LAMSEL – Diduga ingin mendapatkan perhatian dalam pencalonan Pemilihan Kepala Desa (Pilkades) seorang calon Kades di wilayah Desa Mulyosari, Kecamatan Tanjungsari, Lampung Selatan melakukan hal nyeleneh.

Niat ingin mendapatkan simpati berubah jadi cemohan, bahkan ulahnya itu sempat viral di media sosial karena merubah arti simbol dalam Pancasila dengan tulisan ‘SMART‘ sebagai programnya.

GESER UNTUK BACA BERITA
GESER UNTUK BACA BERITA

Entah apa yang ada dibenak sang Calon Kades, diketahui bernama Tri Kiswono, dengan mengganti tulisan pada simbol dalam Pancasila, jadi programnya. Misalkan seperti simbol Bintang Mas pada sila pertama berbunyi Ketuhanan Yang Maha Esa, oleh calon Kades tersebut diubah dengan tulisan ‘Tentrem’.

Kemudian Rantai Emas di dalam simbol Pancasila termaktub pada Sila Kedua seharusnya bertuliskan kemanusiaan yang adil dan beradab, diganti dengan tulisan ‘Rukun’. Begitupun simbol pohon beringin di sila ketiga berbunyi persatuan Indonesia diubah menjadi ‘Aman’.

Selanjut simbol kepala Banteng dalam Pancasila pada sila keempat berbunyi “Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan, dirubahnya menjadi ‘Maju’. Terakhir simbol sila kelima dalam pancasila Padi dan Kapas berbunyi Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia oleh calon kades itu dirubah menjadi ‘Sejahtra’.

Ubahan simbol dalam Pancasila tersebut diubahnya menjadi program kerja yang dibuat dalam bentuk banner dengan tulisan mohon doa dan dukungannya, bersama dalam keyakinan untuk kemajuan menuju desa Mulyosari yang ‘Smart’. Masing-masing singkatan dari tulisan itu diberi simbol dalam pancasila kemudian di upload di media sosial.

BACA JUGA :  Embung Kampus UIN Lampung Menelan Korban Jiwa

Hal tersebut mendapat beragam komentar, warga bingung karena lambang dalam pancasila makna berubah, sesuai dengan program calon Kades. Hal tersebut membuat pro kontra terkait lambang negara.

foto net

Berikut ini arti lambang Pancasila sebagai dasar negara seperti dikutip dari laman Insanpelajar,

  1. Arti Lambang Bintang
    Bintang emas merupakan simbol sila pertama dalam pancasila berbunyi “Ketuhanan Yang Maha Esa”.

Lambang bintang tersebut memiliki makna sebagai sebuah cahaya yaitu yang dipancarkan oleh Tuhan Yang Maha Esa kepada umat manusia.

Kemudian latar belakang hitam pada lambang bintang emas tersebut menggambarkan warna alam, berkah dari Tuhan yang menjadi sumber segalanya di muka bumi ini.

  1. Arti Rantai Emas
    Rantai emas merupakan lambang dari sila kedua yang berbunyi “Kemanusiaan yang adil dan beradab”.

Mata rantai dalam simbol tersebut berbentuk persegi dan lingkaran yang saling mengaitkan.

Mata rantai berbentuk persegi empat merupakan lambang laki-laki, sedangkan mata rantai lingkaran menggambarkan perempuan.

Kemudian mata rantai yang saling mengaitkan melambangkan hubungan timbal balik antarumat manusia, baik laki-laki maupun perempuan.

BACA JUGA :  Update Hari Covid-19 di Lampung, Bertambah 250 Kasus Baru, Meninggal 38 Orang
  1. Arti Pohon Beringin
    Pohon beringin merupakan simbol sila ketiga yang berbunyi “Persatuan Indonesia”.

Pohon beringin dengan akar yang menjulur ke bawah diartikan sebagai tempat berteduh.

Jadi, Pancasila sebagai dasar negara diibaratkan sebagai peneduh bangsa Indonesia untuk berlindung dan merasa aman. Pohon beringin juga memiliki akar tunggang yang kuat, menggambarkan persatuan bangsa Indonesia.

Sementara, sulur-sulur pada pohon beringin melambangkan suku, keturunan, dan agama yang berbeda-beda di Indonesia. Meski berbeda-beda, mereka tetap bersatu sebagai bangsa Indonesia di bawah lambang Pancasila.

  1. Arti Kepala Banteng
    Kepala banteng merupakan simbol sila keempat Pancasila yang berbunyi “Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan”.

Banteng diartikan sebagai hewan sosial yang suka berkumpul dan bergerombol.

Saat banteng berkumpul, menjadi lebih kuat dan sulit diserang lawan. Jadi, lambang kepala banteng tersebut menggambarkan budaya bangsa Indonesia yang senang berkumpul, berdiskusi, dan bermufakat.

Kepala banteng menjadi perumpamaan manusia dalam mengambil keputusan, yakni yang harus dilakukan secara tegas.

  1. Arti Padi dan Kapas
    Padi dan Kapas merupakan simbol sila kelima atau terakhir, yang berbunyi “Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia”.

Padi dan kapas melambangkan dua hal yang dibutuhkan manusia demi bisa bertahan hidup.

Padi melambangkan ketersediaan makanan, sementara kapas ketersediaan pakaian. Dengan adanya ketersediaan pangan dan pakaian, manusia akan bisa bertahan dan hidup dengan nyaman.

BACA JUGA :  Anak Petani, Siap Bertarung di Pilkada Lamsel 2020

Jadi, setiap warga Indonesia berhak atas pangan dan sandang secara adil dan setara tanpa membeda-bedakan. Terpenuhinya pangan dan sandang, merupakan syarat suatu negara dianggap sejahtera.

Pilkades Lamsel Ditunda

Diketahui melansir dari halaman resmi Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lampung Selatan secara resmi telah menunda pelaksanaan Pemilihan Kepala Desa (Pilkades) serentak yang diselenggarakan di 84 desa yang sedianya akan dilaksanakan tanggal 5 Agustus 2021.

Penundaan itu terjadi karena melihat perkembangan penyebaran kasus Covid-19 yang semakin meningkat diseluruh wilayah Kabupaten Lampung Selatan.

Sehingga Bupati Lampung Selatan selaku Ketua Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Kabupaten Lampung Selatan mengambil langkah untuk menunda pelaksanaan Pilkades tersebut sampai dengan batas waktu yang akan ditentukan kemudian.

Penundaan itu secara resmi tertuang dalam Surat Edaran Bupati Lampung Selatan dengan Nomor : 140/2518/IV.13/2021 tertanggal 16 Juli 2021 perihal Penundaan Pelaksanaa Tahapan Pilkades Serentak Kabupaten Lampung Selatan tahun 2021 yang ditujukan kepada seluruh camat.

Calon Kades Mulyosari, Tri Kiswono ketika di coba untuk dikonfirmasi pada Senin 23 Agustus 2021 melalui sambungan telpon untuk menanyakan tujuan dan niat mengganti tulisan dalam lambang Pancasila, belum bisa memberi keterangan. Dia ingin mejelaskan secara panjang lebar dengan duduk bersama.