LAMTIM – Prilaku oknum Kepala Desa (Kades) Gunung Mulyo, Eko Cahyono, ikut menjadi perhatian Camat Sekampung Udik, Kabupaten Lampung Timur.
Sadarudin secara tegas mempertanyakan kewenangannya melakukan pembinaan di sekolah SMP Satu Atap tersebut, hingga masuk ke lokal sekolah. Jika alasanya pembinaan kenapa tidak dilaksanakan saat upacara.
“Saya baru ada laporan, ini, nanti saya panggil Kades Gunung Mulyo tersebut untuk pertanyakan langsung,”ujar Sadarudin Camat Sekampung Udik, kepada Wawai News, Rabu (26/2/2020).
Namun demikian jika aksi penamparan benar di lakukan oleh Kades Gunung Mulyo tersebut pertanyaannya kapasitasnya sebagai apa?, Karena di sekolah kan sudah ada gurunya.
“Jika pun untuk melakukan pembinaan tidak ada kekerasan fisik tentunya. Pembinaan tidak seperti itu, ada cara lebih elegan sebagai kepala desa,”ucapnya.
Sementara terpisah Gatot selaku Korwil Pendidikan Sekampung Udik, Kabupaten Lampung Timur, menyayangkan aksi oknum Kades tersebut. Menurutnya hal itu kurang wajar karena di sekolah ada gurunya.
“Sekolah itu wewenang guru, tentu semua paham itu. Kecuali sekolah tidak bisa mengatasi lagi atau prilaku kriminal ada Polisi. Jika soal pembinaan tentu itu wewenang guru dulu yang ambil sikap kepada murid,”tegas Gatot.
Sebelumnya diberitakan bahwa kejadian aksi kekerasan fisik kepada anak terjadi awal Februari dan hingga kini masih menjadi pergunjingan warga setempat, karena sang Kades itu sendiri diketahui baru menjabat dua bulanan tapi telah melakukan hal tak perpuji hingga mencoreng ranah pendidikan dengan aksi kekerasan.
Kronologisnya diketahui pada Kamis (6/2/2020) bahwa Kepala Desa Gunung Mulyo diketahui bernama Eko Chayono, mendatangi SMP Satu Atap di desa setempat. Tanpa basa-basi ia langsung masuk ke ruangan kelas IX sekolah setempat.
Padahal di dalam ruang kelas tersebut tengah berlangsung proses belajar mengajar. Bahkan ada guru tengah memberi materi diketahui bernama Sutikno. Diketahui oknum Kades juga sudah masuk ke kelas lainnya.
Tapi tanpa basa basi oknum Kades baru tersebut diceritakan langsung menggedor meja, marah dan menampar salah seorang murid dikelas. Ketika itu diketahu salah seorang pelajar di kelas IX tengah sakit saat kades masuk ke kelas dia tengah menidurkan kepalanya di meja.
Wakil Gubernur Lampung Chusnunia atau akrab disapa Nunik, dalam setiap kesempat roadahow ke wilayah Kabupaten Kota untuk mensosialisasi wilayah ramah anak. Bahkan di Lampung Timur sendiri saat ini status ramah anak sudah ke tingkat madya.(Kandar)