TANGGAMUS – Polemik sewa mesin molen milik Purwanto warga Sumur Tujuh oleh Pemerintah Pekon Way Panas, Kecamatan Wonosobo, Kabupaten Tanggamus untuk kepentingan pembangunan jalan desa melalui anggaran tahun 2023 lalu, masih belum ada titik temu.
Camat Wonosobo, Tanggamus Edi Fahrurozi kepada Wawai News mengakui bahwa dirinya telah menghubungi langsung Kepala Pekon Way Panas Hadibarto untuk mempertanyakan terkait persoalan sewa molen yang belum dibayar tersebut.
“Saya sudah telpon langsung Kakon Way Panas Hadibarto menanyakan persoalan sewa mesin molen yang belum dibayar milik warga Sumur Tujuh. Jawab Kakonnya, uang sewa mesin molen itu sudah diserahkan ke Sapta Yoga selaku TPK-nya,”ungkap Edi Fahrurozi melalui saluran telpon kepada Wawai News, Selasa 7 Januari 2025.
Dikatakan bahwa Hadibarto Kakon Way Panas mengakui bahwa uang sewa molen telah diserahkan ke TPK pada saat pengerjaan Rabat Beton ketika pekerjaan dilaksanakan.
Namun demikian, dipastikan sesuai pengakuan narasumber Wawai News Purwanto selaku pemilik mesin molen yang disewa untuk pembuatan jalan Pekon Way Panas pada tahun 2023 lalu belum ada pembayaran dengan total Rp7 jutaan.
Sampai saat ini belum ada klarifikasi resmi dari Kakon Way Panas terkait polemik sewa molen milik Purwanto ke wartawan Wawai News di Tanggamus yang telah beberapa kali mencoba konfirmasi langsung.
Bantah dan Mengaku Sebagai Kabiro Media Online?
Sementara itu Sapta Yoga melalui keterangan resminya yang dianggapnya sebagai hak jawab memberikan bantahan atas tudingan keterlibatannya terkait sewa mesin molen milik Purwanto pada tahun 2023 lalu. Ini rilis asli yang dikirimkan ke Wawai News tanpa diedit satu huruf pun.
Atas dugaan mencatut nama Kabiro media harian metro polis com yang beberapa waktu lalu santer di beritakan terkait sewa mesin molen atau sangkutan hutang kepada saudara purwanto yang berdomisili di pekon sumur tujuh, kecamatan Wonosobo, kabupaten Tanggamus berikut klarifikasi, (Selasa 07/01/25)
“Saya atas nama Sapta yoga berdomisili di pekon waypanas kecamatan Wonosobo kabupaten Tanggamus,membantah keras atas tudingan yang tidak mendasar sehingga dapat merugikan dirinya terlebih pencemaran nama baik, tidak hanya itu juga dapat mempengaruhi profesinya sebagai seorang jurnalis, ia juga sangat menyangkan kepada rekan-rekan ketika memberitakan tanpa ada konfirmasi terlebih dahulu, mengigat hubungan baik antara teman secawan
Ia juga menceritakan kronologi nya kepada awak media waway news bahwa dirinya tidak terlibat atas persoalan itu setelah mengirimkan bukti melalui pesan singkat sekitar pukul
[7/1 08.47] Sapta Yoga: Abang salah, saya bukan tidak menghargai dan menghormati abng apa yg dimaksud sama abang seharusnya abng pelajari lagi itu yang rundingan bukan saya dan saya juga tidak ada kepentingan sama abang, sya juga GK kenal SMA abang semula nya
Saya kenal SMA istri abang itu aja, mengingat istri abng guru saya sewaktu masih di smp. Coba inget ada GK sya menghubungi dan membuat suatu perjanjian secara tertulis dan siapa yang datang Pertama menghubungi abng inget siapa? Coba jelaskan” ujar nya melalui pesan singkat kepada purwanto
Atas perselisihan dan juga salah paham tersebut Purwanto juga menjelaskan “Duit sedikit bos kalian milih bermusuhan dengan saya ketimbang mencari solusi jalan keluar yang baik ia udah klo kamu enggak ter kait didalam nya yaudah santai aja
Dan atas kesalahpahaman itu di jelaskan melalui sambungan seluler jelas terlihat bahwa antara saya dan bang purwanto memang tidak ada kaitannya entah siapa yang salah dan siapa yang benar saya selaku awak media juga tidak ada kepentingan untuk masuk kerana itu terlalu dalam yang jelas ini la kelarifikasi saya Purwanto dan awak media wawaynews.
Dengan demikian hak jawabnya selesai
Wawai News Tidak Pernah Singgung Yoga Sebagai Kabiro Media Online
Unik, tiba-tiba mengaku sebagai Kepala Biro media online di Tanggamus, dengan memberi bantahan menyatakan dirinya merupakan kepala biro salah satu media online.
Padahal Wawai News dalam narasi pemberitaan tidak pernah menyinggung profesinya sebagai kepala Biro, wartawan dan lainnya, hanya menyebut namanya Yoga sebagai TPK Pekon Way Panas sesuai pengakuan dari Purwanto.
Sayangnya dalam hak jawab yang dikirimkan itu tidak ada menyinggung dirinya apakah sebagai TPK atau bukan. Ataukah pria bernama Yoga warga Way Panas itu sendiri adalah TPK di Pekon Way Panas juga merangkap sebagai Kepala Biro Media Online?.
