Dan Pemberitaan itu pun tidak fokus pada namanya, melainkan hanya selewatan saja, tapi membuatnya seperti “cacing” kepanasan, tanya kenapa?. Fokus berita wawai news adalah kepada Kepala Pekon Way Panas sebagai pemangku kebijakan penanggungjawab dana desa dalam pekerjaan jalan yang menggunakan mesin molen milik Purwanto yang disewa dan sampai sekarang belum dibayarkan.
Wawai News sebelumnya telah datang ke rumah Kakon Way Panas, tapi hanya bertemu istrinya sebagai bentuk berimbang sesuai kaidah jurnalistik. Bahkan sudah ada klarifikasi resmi dari Sekdes Pekon Way Panas Thamrin yang menyebut bahwa semua keuangan proyek dana desa tahun 2023 sudah selesai termasuk sewa molen milik Purwanto.
Diketahui sebelumnya Purwanto kepada awak media ini setelah pemberitaan tayang di Wawai News pada 6 Januari 2025, mengakui mendapat intimidasi atau semacam ancaman dari Yoga selaku tim pelaksana kerja (TPK) Pekon Waypanas.
Melalui pesan singkat lewat whatsaap, Yoga mengancam, dengan menuliskan perlu gak bang muka abang saya tayangkan di media metropolis kalau perlu saya tayangkan. Tak hanya itu, Purwanto, juga di suruh belajar dalam memberikan keterangan kepada jurnalis dengan mengancamkan jangan sampai saya membuat laporan ke polisi.
Purwanto tetap bersikeras bahwa Yoga, petama kali datang bersama kawannya ke rumah menanyakan mesin molen apakah bisa disewa. Keduanya mengaku sewa untuk digunakan di pekon Waypanas pembangunan rabat beton melalui dana desa setempat.
“Saya tahunya Yoga itu TPK dalam pengerjaan rabat beton di Way Panas. Saya pernah nagih biaya sewa ke kepala Pekon Hadibarto, tapi disuruh nemui Yoga oleh kakon, alasannya uang sewa molen sudah diserahkan kepada Yoga selaku TPK-nya,”tegas dia.
Purwanto mengaku pernah menemui Yoga selaku TPK tapi ia mengaku jika belum menerima uang dari kepala pekon Way Panas.”Unik saja, sekarang ngaku tak terlibat,”ujarnya bingung.***