Kabar Desa

Carut Marut Dana Desa di Pekon Wayliwok, Jamban dan PMT Tak Jelas

×

Carut Marut Dana Desa di Pekon Wayliwok, Jamban dan PMT Tak Jelas

Sebarkan artikel ini

TANGGAMUS – Carut marut realisasi pengelolaan Dana Desa (DD) di Pekon Wayliwok, Kecamatan Wonosobo, Kabupaten Tanggamus, Lampung masih belum ada kejelasan.

Terutama, kegiatan peningkatan fasilitas jamban/ WC warga miskin. Sebelumnya, terkait kegiatan peningkatan fasilitas jamban/ WC untuk warga. Kepala Dusun 2 Pekon Wayliwok, Masrin menegaskan jika realisasinya sedang berjalan tapi sementara baru empat warga yang menerima, dari 29 titik yang dianggarkan melalui DD.

GESER UNTUK BACA BERITA
GESER UNTUK BACA BERITA

“Sepengetahuan saya baru empat warga yang menerima material untuk WC, yaitu per warganya 3 sak semen, 3 batang paralon, 3 batang besi dan kloset, dan saya gak tau siapa-siapa warga yang dapat” bebernya beberapa hari lalu.

Ironisnya lagi, Pj. Kakon Wayliwok, Zahari, dikonfirmasi terpisah enggan menjelaskan terkait peningkatan fasilitas jamban/WC warga yang belum terealisasi. Bahkan ia mengaku belum mengetahui detail warga yang sudah mendapat atau belum bangunan jamban. Hmm..

BACA JUGA :  GAWAT...! Inspektorat Tanggamus Panggil YPPKM Terkait Pekon Dadirejo, Kenapa?

“Nanti kita tanya dulu, berapa yang terdata, yang pasti itu sedang berjalan” tandasnya, Senin (25/1/21) lalu.

Warga Pekon Wayliwok, diketahui beberapa hari ini setelah pemberitaan Wawai News, memberanikan diri meminta bantuan pembangunan jamban karena rumahnya belum memiliki Jamban. Tapi hanya diberi semen tiga sak, besi dua batang, paralon dua batang dan satu kloset. Tapi dia bingung bangunnya pakai apa, karena pasir dan batu tidak diberikan.

“Saya dikasih karena minta ke aparat pekon, saya gak ada WC, terus saya dikasih 3 sak semen, 2 batang besi, 2 batang paralon dan kloset, tapi belum saya bangun, karena gak ada duit untuk beli bata dan pasirnya” ungkapnya. Sabtu (30/1/21).

BACA JUGA :  Empat Titik Sumur Bor di Desa Jagang Tak Berfungsi, Setahun Dibiarkan

Kesemrautan lain realisasi dana desa di Pekon Wayliwok disampaikan petugas kesehatan pekon setempat. Ia kebetulan ikut mendata terkait fasilitas jamban/ WC warga sebayak 32 rumah yang harus mendapatkan bantuan fasilitas jamban/WC dan 37 rumah untuk diadakan perbaikan WC sesuai dengan kerusakan.

“Sesuai yang sudah terdata, antara Dusun 1 dan Dusun 2 sebanyak 32 rumah yang benar- benar harus diadakan jamban, sedangkan untuk warga yang tidak punya septic tank ada 37 rumah di Dusun 1 dan 2” ujarnya.

Desmi selaku petugas kesehatan dari Puskemas Siring Betik, Kecamatan Wonosobo sekaligus Bidan Desa juga menyampaikan bahwa di Tahun 2020 untuk makanan tambahan bagi lansia dan balita di Pekon Wayliwok tidak pernah terealisasi walaupun pernah diminta.

“Untuk PMT (Pemberian Makanan Tambahan) tidak ada dari Pekon, padahal di bulan Agustus kemaren saya pernah minta untuk PMT itu, seperti vitamin A, tapi gak dikasih” Bebernya.

BACA JUGA :  Puluhan Wartawan Kawal Sidang Penganiayaan oleh Kakon Way Nipah, Hakim PN Kota Agung Diingat 'Tak Masuk Angin'

Diakuinya bahwa kader kesehatan di Pekon Wayliwok, telah terbentuk 3 kader, yaitu kader Posbindu, kader balita dan ibu hamil serta kader lansia.

“Kader itu kan banyak, tapi yang sudah terbentuk di Pekon Wayliwok ada 3 kader, yaitu kader Posbindu 5 orang, kader balita dan ibu hamil 5 orang dan kader lansia 3 orang” katanya.

Tegas dia mengatakan bahwa tidak ada peralatan yang dibeli, bahkan permintaan pun tidak terealisasi melalui dana desa Tahun 2020.

“Saya pernah minta ke pekon seperti alat untuk cek lab, tapi gak terealisasi, pokoknya di Tahun 2020 gak ada alat baru yang dibeli oleh pekon, walaupun ada yang saya minta tapi gak terealisasi” Tandasnya.