Scroll untuk baca artikel
Lintas Daerah

Cecep – Asep Dilantik, Gubernur Dedi Mulyadi Titip Amanah Rakyat Tasikmalaya

×

Cecep – Asep Dilantik, Gubernur Dedi Mulyadi Titip Amanah Rakyat Tasikmalaya

Sebarkan artikel ini
Pelantikan Cecep Nurul Yakin dan Asep Sopari Al Ayubi, sebagai Bupati dan Wakil Bupati Tasikmalaya masa jabatan 2025–2030, hasil Pemilihan Kepala Daerah Serentak 2024, di Gedung Pakuan, Kota Bandung, Rabu (4/5/2025)

BANDUNG – Cecep – Asep dilantik, membuat suasana Gedung Pakuan pagi tadi, terasa berbeda. Langit Bandung yang bersahabat, pertanda satu babak baru bagi Kabupaten Tasikmalaya resmi dimulai.

Cecep Nurul Yakin dan Asep Sopari Al Ayubi dilantik sebagai Bupati dan Wakil Bupati Tasikmalaya periode 2025–2030 oleh Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi atau yang akrab disapa KDM, Rabu (4/6/2025).

GESER UNTUK BACA BERITA
GESER UNTUK BACA BERITA

Prosesi ini bukan sekadar serah terima jabatan. Ia adalah momentum transisi dari harapan menuju tanggung jawab. Dari suara rakyat, menuju kerja nyata di lapangan.

Cecep-Asep dilantik dilandasi Keputusan Mendagri Nomor 100.2.1.3-2342 dan 100.1.2.3-2343 Tahun 2025 itu juga sekaligus mengakhiri masa jabatan Ade Sugianto.

Kini, estafet kepemimpinan resmi berada di tangan pasangan yang dikenal dekat dengan akar rumput dan komunitas pesantren.

BACA JUGA :  Mengharukan, Ridwan Kamil Ikhlas dan Titipkan Jasad Eril di Sungai Aaree

“Tasik Itu Santri, Tapi Jangan Sampai Jadi Kabupaten Miskin”

Dalam pidatonya, KDM tak banyak berteori. Ia bicara lugas, penuh sindiran halus, tapi tetap dengan gaya khas Sunda yang membumi.

“Tasikmalaya itu kabupaten santri. Tapi angka kemiskinan masih tinggi. Keluarga Berencana belum berhasil. Lingkungan masih kotor. Itu semua harus dibenahi,” ujarnya, tajam tapi sarat kasih.

KDM mengingatkan, jabatan kepala daerah bukan hanya soal menyusun program, tapi tentang memberi contoh. Ia menegaskan, perintah dari atas belum tentu dijalankan jika tak ada keteladanan.

“Pemimpin itu harus turun. Harus mempelopori. Nya ngagogog, nya mantog. Itu gaya pamingpin urang Sunda,” katanya, disambut anggukan hadirin.

Jalan Beton, Toilet Sekolah, dan Kain Anyaman

BACA JUGA :  KDM Tawarkan Konsep Bangunan Rumah Panggung untuk Warga PGP Antisipasi Banjir

Satu hal yang terus digaungkan KDM adalah pembangunan infrastruktur yang menyentuh langsung kehidupan rakyat. Ia menargetkan dalam tiga tahun ke depan, seluruh jalan di Jabar—termasuk pelosok Tasikmalaya, sudah berbeton atau berhotmix.

“Sekolah juga harus punya toilet di tiap kelas. Masa anak sekolah antre cuma buat buang air?” sindirnya saat Cecep-Asep dilantik.

Lebih dari sekadar beton dan toilet, Dedi mengangkat kembali ruh budaya dan ekonomi rakyat.

Ia menyebut berbagai produk kerajinan lokal Tasik seperti hihid, boboko, aseupan, biliks, hingga tarumpa dan payung geulis sebagai ikon yang tak boleh dilupakan.

“Tasik itu kabupaten multi-produksi. Jangan malu menjadikan kekuatan rakyat sebagai tulang punggung ekonomi daerah,” pesannya.

Menjaga Galunggung, Menjaga Jati Diri

Cecep-Asep dilantik,Dalam bagian yang paling menyentuh, KDM menyinggung tentang Gunung Galunggung. Bagi sebagian, itu hanya gunung. Tapi bagi orang Tasik, Galunggung adalah jiwa.

BACA JUGA :  KDM Paparkan Konsep Pembangunan Berbasis Budaya saat Isi Kuliah Umum di UI

“Galuh Nu Agung, itu Galunggung. Kalau rusak karena tambang, kita kehilangan hati. Kehilangan rasa,” ucapnya lirih.

Ia mengingatkan agar Pemkab Tasikmalaya menjaga kelestarian lingkungan, tidak tergoda pada janji investasi jangka pendek yang merusak masa depan.

Dari Tim Sukses ke Struktur Pemerintahan

Menutup sambutannya, Gubernur Dedi menekankan satu hal penting, transisi dari politik ke birokrasi. Bahwa setelah pesta demokrasi usai, yang bekerja bukan lagi tim sukses, tapi struktur pemerintahan.

“Jangan bawa simbol partai ke kantor. Jangan terlalu banyak hibah, lebih baik belanja langsung untuk rakyat. Ini waktunya bekerja, bukan bagi-bagi,” tutupnya dengan nada tegas.***