KOTA BEKASI – Saat malam sudah larut dan sebagian warga lelap dalam tidur, Wali Kota Bekasi Tri Adhianto justru menyusuri bantaran Kali Bekasi. Bukan untuk nostalgia masa kecil, tapi untuk memastikan pintu air Prisdo tetap berjaga dari serangan air ‘kiriman’ yang datang tanpa undangan, dari arah Bogor.
“Malam ini saya bareng jajaran cek langsung kondisi debit air di Prisdo. Intinya jangan kasih banjir celah,” kata Tri, Senin malam (7/7/2025).
Tri menjelaskan, antisipasi banjir adalah tugas utama, apalagi untuk warga yang tinggal di sepanjang Kali Bekasi. Karena seperti film horor klasik, endingnya selalu sama: Bogor hujan, Bekasi banjir.
“Air dari atas terus ngucur, kami di bawah udah operasikan pintu air maksimal. Tapi air ini bandel, enggak mau turun ke laut duluan,” keluhnya sambil memantau permukaan air yang makin akrab dengan tanggul.
Mas Tri mengaku sempat meluapkan amarahnya akibat ulah tangan-tangan usil yang memutus sambungan otomatis pintu air di Kalilengkak.
“Saya sempat marah besar. Pintu air itu bukan colokan terminal kos-kosan. Masih ada yang iseng putus sambungan, akhirnya sistem enggak bisa kerja maksimal,”paparnya.
Menurut Tri, pemutusan itu membuat aliran air yang seharusnya dikendalikan, malah jadi liar.
Wali Kota juga menyebut daerah Kartini sebagai zona merah yang hampir pasti terdampak bila banjir kiriman benar-benar datang. Seolah sudah jadi langganan tanpa promo.
“Kalau air segitu datang dari atas, daerah Kartini itu pasti jadi kolam nostalgia. Maka dari itu kami pastikan seluruh perangkat daerah standby penuh, jangan ada yang ‘libur’ karena air enggak kenal tanggal merah,” tegasnya.
Tri menggarisbawahi bahwa titik pertemuan Kali Cileungsi dan Cikeas adalah prioritas utama dalam pengendalian. “Kalau dua sungai itu sudah bertemu, dan airnya ngambek, siap-siap aja kita ikut hanyut,” katanya setengah serius.
“Camat, lurah, RT/RW, semua harus siaga. Ini bukan musim rebahan, ini musim siap sandang pelampung,” ucapnya satir.
Dia juga meminta warga untuk aktif mengabari kondisi lingkungan masing-masing, bukan cuma update status atau jualan frozen food di grup WA komplek.
Pemerintah Kota Bekasi, lewat gerak cepat Wali Kota Tri Adhianto, tampaknya sadar bahwa air kiriman itu seperti utang masa lalu: selalu datang, dan sering tak disangka-sangka. (ADV)***