LAMSEL – Efek penyebaran virus corona (Covid-19) mulai dirasakan kelompok masyarakat lapisan bawah. Terutama pada pedagang pasar tradisional di Candipuro, Kabupaten Lampung Selatan sepi pengunjung.
Pasar Candipuro sendiri hanya dibuka dua kali dalam seminggu yakni hari Rabu dan Sabtu. Terlihat sudah dua kali terlihat sepi hingga menjadi keluhan pedagang. Adapun Pengunjung hanya dari warga sekitar pasar untuk membeli kebutuhan dapur.
“Efek Covid-19, sangat kami rasakan, pengunjung berkurang drastis. Pasar sangat sepi dibanding biasanya,”ungkap Dikin salah seorang pedagang, Sabtu (21/3/2010).
Virus Corona mengoyak sendi perekonomian rakyat kecil. Hingga ke sendi-sendinya, ditengah harga terus melambung ekonomi terkoyak-koyak.
Sepinya pasaran juga terjadi di wilayah Palas seperti di Way Megat, yang juga dibuka setiap dua kali seminggu kondisinya tak jauh berbeda dengan pasaran di Candipuro.
“Sama si Way Megat pasaran seminggu dua kali juga sepi pengunjung. Di way Megat Pasar dibuka Selasa dan Sabut, hari ini tambah sepi,”ungkap Karim pedagang setempat.
Dikatakan bahwa jika pasaran tidak buka hanya satu dua toko yang buka. Menurutnya sepinya pasaran Way Megat bukan karena kondisi ekonomi warga.
“Biasanya meski ekonomi pencelik, pasar tetap ramai, karena ini pasaran hanya dua kali seminggu. Warga yang datang pasti untuk belanja kebutuhan. Ini karena khawatir isu virus Corona,”tegasnya.
Pantauan di beberapa jalan wilayah Bandar Lampung terlihat lengang, dibanding biasanya. Hal tersebut karena warga banyak mengurung diri di rumah sesuai anjuran pemerintah.(whd)