LAMPUNG – Kursi Kapolda Lampung resmi punya penghuni baru. Brigjen Pol Helfi Assegaf, Direktur Tindak Pidana Ekonomi Khusus (Dirtipideksus) Bareskrim Polri, dipastikan naik pangkat tanggung jawab lewat rotasi besar-besaran Polri sesuai Surat Telegram Kapolri Nomor ST 2192/IX/KEP/2025 tertanggal 24 September 2025.
Nama Helfi bukan nama asing di dunia reserse. Lelaki kelahiran Blitar, 22 April 1970 ini bukan cuma jenderal bintang satu, tapi juga dikenal sebagai “momok mafia ekonomi”. Dari urusan beras oplosan, pencucian uang, hingga skandal lembaga sosial, ia pernah terjun langsung.
Latar Belakang dan Pendidikan
Helfi lahir di Blitar, Jawa Timur, 22 April 1970. Lulusan SMA Negeri 1 Malang ini kemudian masuk Akademi Kepolisian (Akpol) tahun 1992, angkatan yang dikenal melahirkan banyak “jenderal lapangan.”
Ia rajin menambah ilmu, bukan hanya di dalam negeri tapi juga di luar negeri. Dari PTIK, Sespimen, Sepimti, hingga belajar soal investigasi keuangan di Belanda dan Thailand. Bahkan ikut pelatihan money laundering di JCLEC. Kalau ada lomba investigasi internasional, mungkin tinggal bikin tim “Helfi and Friends” untuk bawa pulang piala.
Karier Polisi Serba Bisa
Karier Helfi terbilang panjang, berliku, tapi konsisten di jalur reserse. Ia pernah jadi Kapolsek, Kasat Reskrim, Kapolres, Kabid Humas, hingga Karorena. Dari Bekasi, Depok, Tangerang, Makassar, Sumut, Kalbar, sampai Bareskrim.
Bisa dibilang, Helfi ini polisi dengan CV setebal skripsi mahasiswa hukum:
- Pernah jadi Kapolsek Bantar Gebang (Bekasi) – wilayah yang kalau macet, bikin siapa pun langsung naik pitam.
- Jadi Kapolsek Ciputat (Tangsel) – daerah yang dikenal dengan kasus “seribu macam drama.”
- Kasat Narkoba di Makassar – jelas bukan pekerjaan yang bikin tenang.
- Kapolres Balangan – mengatur polisi di daerah tambang.
- Kabid Humas Polda Sumut – jadi juru bicara di wilayah paling riuh.
- Hingga akhirnya dipercaya jadi Dirtipideksus Bareskrim Polri pada Juni 2024.
Jejak Kasus Besar
Nama Helfi makin melambung saat memimpin Satgas Pangan Polri. Ia bongkar praktik beras oplosan, membuktikan bahwa makanan pokok rakyat pun bisa jadi lahan akal-akalan mafia.
Selain itu, ia ikut menangani kasus penyelewengan dana Aksi Cepat Tanggap (ACT) tahun 2022. Di bawah kepemimpinannya, Bareskrim juga intens memberantas judi online, penyakit masyarakat yang entah kenapa selalu hidup meski sudah berkali-kali digebuk.
Karier
Kalau diringkas, karier Helfi ini ibarat sinetron panjang: episode pertama soal begal dan narkoba, episode tengah soal beras oplosan, episode terbaru soal judi online. Dan sekarang, ia naik panggung sebagai Kapolda Lampung.
Sosoknya dianggap tegas tapi juga fleksibel. Dari investigasi keuangan internasional sampai urusan warung beras di kampung, ia bisa turun tangan. Mungkin kalau disuruh jadi Dirjen Pertanian pun bisa, karena rekam jejaknya di Satgas Pangan.
Harapan di Lampung
Sebagai Kapolda Lampung, Helfi akan menghadapi tantangan klasik: narkoba, judi online, dan konflik agraria. Publik menunggu apakah jenderal asal Blitar ini bisa menjadikan Lampung bukan hanya terkenal karena “jalanannya,” tapi juga karena keamanan dan ketertiban yang benar-benar terasa.
Dan kalau boleh satir sedikit: semoga beliau nanti tak hanya sibuk mengawasi harga beras, tapi juga mengawasi oknum yang doyan “ngoplos jabatan” untuk kepentingan pribadi.
Brigjen Pol Helfi Assegaf adalah jenderal serbabisa yang kenyang pengalaman, piawai di meja investigasi maupun lapangan, dan kini dipercaya mengamankan Lampung. Dari Bekasi hingga Bareskrim, dari beras oplosan hingga judi online, rekam jejaknya panjang dan publik menunggu apakah episode baru di Lampung akan jadi drama sukses atau sekadar sinetron pengulangan.***