LAMPUNG TIMUR – Calon Petahana Lampung Timur Dawam Rahardjo, menyerukan jika Kabupaten Lampung Timur kedepan butuh pemimpin berpengalaman, bukan pemimpin yang menebar janji tidak jelas dan menghalalkan segala cara untuk bisa jadi Bupati.
“Saya mengajak masyarakat Lampung Timur untuk hadir di TPS pada 27 November 2024 untuk menggunakan hak pilih, coblos nomor urut 02 di Pilkada Lampung Timur,”ungkap Calon Bupati Petahan Dawam Rahardjo saat berkampanye di Gunung Pelindung, Sabtu 19 Oktober 2024.
Diketahui Pasangan Calon Bupati dan Wakil Bupati Dawam Raharjo -Ketut Irawan (DAI) Nomor Urut 02 menggelar kegiatan sosialisasi dan senam bersama bertempat dilapangan Merdeka Desa Pelindung Jaya, Kecamatan Gunung Pelindung. Senam SBTB disesaki kaum emak-emak dari lima desa se-Kecamatan Gunung Pelindung.
Dalam orasi politiknya Dawam berharap masyarakat Lampung Timur tidak termakan janji, pilih yang sudah terbukti. Masa kampanye jelasnya, banyak fitnah untuk menjatuhkan lawan untuk itu diabaikan saja.
“Kita harus optimis berjuang untuk kebaikan bersama serta membangun Lampung Timur yang lebih baik. Rakyat harus memahami calon pemimpin yang akan dicoblosnya, jangan termakan janji manis yang terlalu tinggi. Diatas kertas semua gampang, tapi realisasinya perlu bukti,”tegas dia.
Untuk itu dia kembali melontarkan kata-kata pamungkasnya, kenapa harus memilih yang jauh, jika yang deket aja ada.”Seingat-ingetnya orang jauh pasti lupa, ketimbang orang deket sudah jelas,”tandas Dawam.
Ia pun mengajak warga Lampung Timur tidak hanya di Gunung Pelindung, untuk bersama-sama membangun daerah kelahirannya dengan cara bergotong-royong bersama DAI untuk lima tahun kedepan.
Dawam berjanji, jika kembali diberikan amanah rakyat, program pembangunan akan dilanjutkan. “Lampung Timur ini, tanah kelahiran saya, tempat kecil, sekolah dan berkarir,”ungkapnya mengaku akan mengabdikan diri untuk bumi kelahirannya.
Menurutnya, periode pertamanya diakui belum maksimal karena setelah dilantik Februari 2021 langsung fokus pada penanganan Covid-19 selama dua tahun yang menyerap banyak anggaran untuk bidang kesehatan akibat pandemi tersebut.
Kemudian pada tahun 2023 dihadapkan pada persiapan Pileg dan Pilpres. Kemudian tahun 2024 banyak energi terkurang menghadapi Pilkada tentunya banyak anggaran yang terserap untuk kegiatan tersebut.
Kesempatan itu dia pun kembali menyinggung soal pedzholiman yang dihadapinya jelang Pilkada 2024. Ia harus ditendang dari partai yang dibesarkan selama lima tahun, lalu hampir semua Parpol diborong, hingga tangan Tuhan ikut campur PDIP akhirnya jadi perahu, untuk menumbangkan skema kotak kosong.***
