LAMPUNG TIMUR – Debat putaran kedua Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Bupati dan Wakil Bupati Lampung Timur yang digelar oleh KPU kembali mengalami kendala. Sehingga membuat waktu bicara para kandidat dihitung secara manual menggunakan android.
Hal membuat persiapan teknis KPU Lampung Timur dipertanyakan sebagai penyelenggara. Pasalnya pada debat perdana gangguan mikrofon mati saat kandidat sedang berbicara menyampaikan program.
Namun debat kedua timer alias waktu untuk berbicara waktu debat para kandidat tiba-tiba mati. Sehingga membuat kandidat dan pendukung kebingungan.
Hal itu sempat menciptakan kekacauan dan kebingungan di kalangan peserta dan penonton saling lihat dan mempertanyakan kesiapan KPU Lampung Timur sebagai penyelenggara yang dianggap sudah matang.
Dalam debat kedua Pilkada Lampung Timur, karena timer tidak berfungsi panitia terpaksa beralih menggunakan aplikasi Android untuk menghitung waktu secara manual.
Meskipun keputusan tersebut memungkinkan debat dilanjutkan, namun linimasa acara harus direvisi, dan semua peserta harus beradaptasi dengan perubahan mendadak ini.
Kesalahan ini menunjukkan perlunya pengujian yang lebih menyeluruh sebelum acara besar dilaksanakan. Masyarakat pun berharap peristiwa serupa tidak terulang pada acara-acara mendatang.
Debat yang seharusnya menjadi momen penting untuk pemilih memperkenalkan visi misi calon sekarang menjadi sorotan, tidak hanya karena kebijakannya tetapi juga akibat dari kesalahan teknis yang berulang.
Apa pun hasilnya, insiden ini jelas akan menjadi pelajaran berharga bagi KPU dalam memastikan bahwa persiapan ke depan lebih matang dan memadai.***
