Scroll untuk baca artikel
Pertanian

Debit Kali Sekampung di Lamtim Mulai Meluap

×

Debit Kali Sekampung di Lamtim Mulai Meluap

Sebarkan artikel ini

LAMTIM – Debit air di Kali Sekampung Kabupaten Lampung Timur,  terus naik seiring hujan yang terus mengguyur wilayah setempat beberapa hari terakhir. Sungai terlihat meluap dan mulai membanjiri areal pertanian warga sekitar, Minggu (5/1/2020).

Salah satu lokasi areal pertanian yang mulai terendam banjir tersebut di wilayah perbatasan antara desa Pasir Luhur dan Gunung Agung, Kecamatan Sekampung Udik, wilayah jembatan Kenali.

GESER UNTUK BACA BERITA
GESER UNTUK BACA BERITA

Di lokasi tersebut terlihat tanaman jagung yang baru berumur sekitar dua bulanan berada di daerah aliran sungai (DAS) Sekampung mulai terendam air. Hal tersebut membuat was-was petani dengan garapan sekitar aliran sungai Sekampung.

BACA JUGA :  Pupuk Bersubsidi di Sekampung Udik Dijual Diatas HET

“Gagal panen ne kelihatannya. Jika air di Kali Sekampung terus meluap karena pasti merendam areal pertanian warga yang berada di wilayah aliran sungai,”celetuk Sali, warga Desa Gunung Sugih Besar, kepada Wawai News.

Melihat ketinggian kali Sekampung yang terus meluap dan mulai merendam areal pertanian warga dia meyakini akan terjadi banjir. Apalagi imbuhnya hujan dengan entitas tinggi terus mengguyur wilayah Lampung Timur sejak memasuki tahun 2020 lalu.

Menurutnya dari pengalaman sebelumnya tidak pernah ada perhatian dari pemerintah setempat meskipun areal petani terendam banjir.

“Kalo areal pertanian direndam banjirnya sudah petani yang rugi. Mana ada perhatian pemerintah. Resiko petani saja. Susah kalo lagi ga musim politik seperti Pilkada mungkin ada,”tukasnya.

BACA JUGA :  Lantik Anggota KPID Jawa Barat Periode 2024-2027, Ini Pesan Pj Bey Machmudin

Dia berharap tahun ini petani yang gagal panen akibat banjir bisa menjadi perhatian pemerintah Kabupaten Lampung Timur. Karena banjir ini selalu terjadi jika memasuki musim penghujan tapi sampai sekarang belum ada upaya memperbaiki kondisi tersebut.

Warga lain, Sanih, mengaku khawatir areal sawahnya terendam akibat luapan Kali Sekampung. Dia mengatakan sawahnya di wilayah sebrang sebentar lagi mulai memasuki masa buah.

Kalo sampai direndam banjir maka tidak bisa berharap apa-apa. Sementara hutang menunggu, bagaimana lagi. Tentu berharap bisa dimengerti,”ucapnya pasrah.(Abu Umar)