BANDUNG – Gabungan massa mengatasnamakan diri “Sunda Ngahiji” menggeruduk Bank Bukopin di kantor Bank Bukopin di Jalan Asia Afrika, Bandung, pada Kamis 27 Februari 2025 untuk mencari keberadaan oknum debcolector.
Aksi damai ratusan massa gabungan berbagai LSM di tanah Pasundan sebagai reaksi karena sang debkolektor tersebut dianggap telah menghina Suku Sunda dalam melakukan penagihan kepada debiturnya melalui pesan WhatsApp.
Dasol Koordinator Sunda Ngahiji, kepada awak media menyatakan, bahwa debkolektor salah satu bank tersebut di luar batas kesopanan, saat menagih karena menghina dan merendahkan suku Sunda
“Kadang dia nagih jam 1 malam, dan yang terakhir dia bawa-bawa suku dan menghina suku Sunda. Bahwa suku Sunda itu Tahi (Jijik). Ucapan tersebut membuat semua Suku Sunda menjadi marah,” tegas Dasol mengaku sebagai rekan dari debitur tersebut sebagaimana dikutip Wawai News, Sabtu 1 Maret 2025.
Dasol menyebut jika sang debkolektor yang telah berlaku kasar dan menghina Suku Sunda disebut orang asal Sumatera Utara (seberang-ed) hingga memicu kemarah massa terutama warga asli Sunda.
Aksi yang diadakan bentuk solidaritas karena merasa Suku Sunda, dilecehkan dibilang suku Sunda itu (maaf) tahi (jijik) ada lagi ucapan intimidasi itu lah yang melatarbelakangi kemarahan warga Sunda hingga menggelar aksi tersebut.
Menurutnya suku Sunda bersatu bukan mencari keributan, tapi merasa terhina oleh oknum debkolektor tersebut. Dasol bersama gabungan LSM lainnya menyatakan mewakili suku sunda bukan mewakili ormas/lsm.
“Kami hadir di sini dari Sundawani, Cepot Motah, Paskibar, Pekat IB, Manggala, Mph, Xtc, juga dan rekan-rekan yang gak bisa saya Sebutkan satu persatu.” Ucapnya.
Mereka mendesak debkolektor mengklarifikasi dan meminta maaf kepada Suku Sunda. Mereka mengancam apabila jika tidak ditanggapi maka akan lanjut melakukan aksi demo ini di Polrestabes Bandung dan sekalian membuat pelaporan.
Dia berharap Bandung harus kondusif. Dan orang-orang yang merantau dari luar pulau ke kota Bandung tolong etika etitude, adat harus dijaga, sebagai sesama manusia.
“Someah Hade ka Semah”. Pungkas Tomy Cepot Motah Ko’ordinator Aksi Sunda Ngahiji.***
