BEKASI – Defisit guru di Kota Bekasi, Jawa Barat sudah pada level memprihatinkan, karena ratusan guru memasuki masa pensiun. Tahun ini jumlah yang pensiun juga cukup banyak ada sekitar 290 orang.
“Saat ini, Kota Bekasi darurat guru mengalami defisit sangat besar, kondisi ini sebenarnya hampir sama juga terjadi di sejumlah daerah lainnya,”ungkap Ketua IV Daradjat Kardono, dikonfirmasi usai rapat Banggar pada Rabu 26 Juni 2024.
Pemko Bekasi tergasnya didorong menyiapkan sebuah program untuk mengakselarasi kondisi kebutuhan guru ini. Hal lain pemerintah haru segera membuat program dalam rangka meminimalisir supaya kualitas pendidikan tidak jatuh.
Menurut Politisi PKS Kota Bekasi ini, dengan kondisi sekarang ada saja guru yang mengajar awalnya tidak memiliki basic sebagai tenaga pendidikan. Untuk itu Pemko Bekasi harus bisa meningkatkan mutu tenaga pendidik dengan pelatihan.
“Kita meminta kepada Pemko Bekasi dalam menyikapi persoalan defisit guru yang ada ini, memberdayakan tenaga-tenaga yang non guru, karena kondisi darurat ini silah kan saja, tapi harus ada pengawasan, pendampingan dan harus ada peningkatan pembinaan,”tukas Daradjat.
“Artinya mereka yang memang bukan berlatar belakang guru, tapi harus ada pelatihan kompetensi guru, sehingga harapannya penurunan kualitas itu bisa di minimalisir dengan pendampingan
Dalam kesempatan Daradjat mendorong Kepala Dinas Pendidikan Kota Bekasi segera menginvestarisir terkait kebutuhan sarana prasarana penunjang pendidikan. Untuk bisa masuk proses pembahasan anggaran 2025.
Diketahui terkait tenaga guru, Dinas Pendidikan Kota Bekasi mengusulkan sebanyak 6.794 formasi dalam rekrutmen Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) dan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) 2024.
Jumlah yang diusulkan ke BKPSDM mencapai 6.794 terdiri dari 2.000 formasi CPNS dan 4.794 PPPK.
Usulan itu akan disampaikan ke Kementerian Pendayagunaan Aparatur Sipil Negara dan Reformasi Birokrasi (Kemenpan RB) melalui Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Kota Bekasi.
Usulan tersebut disesuaikan dengan kebutuhan guru saat ini, baik untuk memenuhi kebutuhan jumlah guru maupun untuk mengisi kekosongan yang diakibatkan oleh pensiun.***
