Scroll untuk baca artikel
Lampung

Dianggap Jadi ‘Tameng’ Tambang Pasir Liar, Sejumlah Pengurus PWDPI Lamtim Mundur!

×

Dianggap Jadi ‘Tameng’ Tambang Pasir Liar, Sejumlah Pengurus PWDPI Lamtim Mundur!

Sebarkan artikel ini
Sejumlah Anggota PWDPI Lampung Timur, membuat mosi tak percaya dan menyatakan mundur sebagai anggota, Jumat 30 Mei 2025 - foto Jali

LAMPUNG TIMUR – Dianggap jadi tameng tambang pasir liar, sejumlah anggota Persatuan Wartawan Duta Pena Indonesia (PWDPI) Lampung Timur, mundur dari pengurusan. Langkah itu menyusul mundurnya Sekretaris, Ahmad Rozali beberapa hari lalu.

Mundurnya sejumlah anggota PWDPI Lampung Timur, karena menganggap organisasi tersebut hanya digunakan untuk kepentingan pribadi dengan menjadi ‘tameng’ aktivitas tambang pasir liar di wilayah Waway Karya.

GESER UNTUK BACA BERITA
GESER UNTUK BACA BERITA

Sebelumnya mereka memprotes pernyataan ketua umum PWDPI yang menyatakan mendukung program percetakan sawah di wilayah Kecamatan Waway Karya dengan membuat narasi seakan mendukung aktivitas tambang pasir liar yang tengah berlangsung di Waway Karya dan menjadi sorotan.

BACA JUGA :  Tambang Pasir Liar di Waway Karya Tumbuh Subur, Saat Ditegur Pelaku Aktivitas Malah Nantang APH?

Menurut mereka, pernyataan tersebut tidak sesuai dengan fakta di lapangan, karena program cetak sawah baru hanya sebatas usulan atau masih dalam tahap usulan dan belum mendapat restu. Namun aktivitas tambang pasir liar dengan dalih cetak sawah mulai berlangsung.

Ferry Korlu Pertanian Waway Karya menegaskan bahwa program cetak sawah itu sendiri masih dalam usulan dan belum ada keputusan dari pemerintah. Sementara aktivitas tambang pasir liar sudah terjadi. Sehingga wajar jika ada anggapan PWDPI jadi tameng aktiviutas tambang pasir liar tersebut.

“Saya bicara sesuai faktanya saja ya, kalau soal cetak sawah, itu baru dalam tahap pengusulan dan baru diusulkan, statusnya pun sekarang masih menunggu apakah disetujui atau tidaknya,”ungkapnya.

BACA JUGA :  Kendalikan Tambang Pasir Liar, Kades Sumberrejo Bakal Dilaporkan ke Inspektorat Lampung Timur

Namun, PWDPI Lampung Timur dinilai membelot dan condong mem-backup oknum Kepala Desa Sumberrejo Jeni Aditia yang tengah membuka tambang pasir liar dengan dalih cetak sawah.

Hal ini memicu protes dari beberapa anggota PWDPI yang merasa bahwa organisasi tersebut, hanya dimanfaatkan untuk mencari bargaining tertentu tidak netral dan pemberitaannya terkesan dimanipulasi.

Sekretaris PWDPI Ahmad Rojali bahkan lebih dulu menyatakan mengundurkan diri sebagai bentuk protes atas tindakan Ketua Umum PWDPI.

Hal itu disusul beberapa anggota PWDPI hari ini diketahui menggeruduk kediaman Ketua DPC PWDPI Lampung Timur untuk menyatakan sikap keluar dari keanggotaan.

Mereka juga mempertanyakan sikap Ketua Umum PWDPI yang dinilai tidak netral.

BACA JUGA :  Polisi Amankan 1,25 Kilogram Ganja dari Empat Sindikat di Pringsewu

“PWDPI ini ibarat tai kambing! Organisasi tidak jelas, ibarat gerubak cadang ditakhik sapi lawang ini,” ujar Abdul Gafur, salah satu anggota PWDPI yang protes.

Kasus ini menimbulkan pertanyaan tentang netralitas PWDPI dan independensi pers di Indonesia.

Ketua Umum PWDPI, Nurullah, dinilai tidak kooperatif dalam menanggapi pertanyaan anggota PWDPI terkait pernyataan tersebut.***